Bangunan Modular Prefabrikasi, Kelebihan dan Proses Produksinya
Bangunan Modular Prefabrikasi, Kelebihan dan Proses Produksinya. Bangunan modular dan rumah modular adalah potongan dari bangunan prefabrikasi yang terdiri dari kumpulan potongan yang disebut modul.
“Modular” adalah metode konstruksi yang berbeda dibanding metode lain seperti pembangunan ditempat dan metode lain seperti konstruksi diluar tapak.
Modul-modulnya terdiri dari 6 sisi membentuk prisma segiempat yang dikonstruksikan pada fasilitas jarak jauh, kemudian dikirimkan ke lokasi pembangunan. Menggunakan crane, modul-modul kemudian dibangun diatas fondasinya kemudian digabungkan menjadi suatu bangunan.
Modulnya dapat disusun sejajar kesamping, vertikal atau depan belakang, memberikan variasi yang banyak pada konfigurasi susunannya serta denah bangunan.
Bangunan modular saat ini adalah sistem dari gabungan modular prefabrikasi dengan sebagian besar komponen dibuat di pabrik kemudian dikirim ke tapak pembangunan. Ukuran-ukuran dari komponen ini telah disesuaikan sehingga pemasangan menjadi lebih cepat. Tujuan dari pembangunan dengan metode ini adalah untuk menekan harga pembangunan.
Kebutuhan Ideal pada Konstruksi Prefabrikasi
- Bagaimana metode mekanis nya
- Sistem koneksi dan sambungan sistem strukturnya yang layak dan dapat dibuat dengan sederhana
- Memungkinkan baik secara fungsi dan ruang gerak Material yang harus dipenuhi
- Mengisolasi panas, tahan air dan anti pembusukan
- Anti api dan dapat dicetak secara masal
- Dapat di paku dan digergaji untuk kemungkinan perubahan
- Tidak banyak maintenance
- Kekuatan yang sudah teruji
Keuntungan Konstruksi Prefabrikasi
- Penghematan Waktu
- Jumlah material
- Praktis
- Menuntut memiliki keahlian lebih
- Kualitas
- Tidak tergantung cuaca
Tahapan bangunan Modular Prefabrikasi
Fase pertama dalam desain, yang dapat dibagi jadi 3 macam, menemukan uraian konstruksi terlebih dahulu lalu memulai mendesain kemudian desain diuraikan dan desain secara bersamaan.
- Di tahap pertama ini pendekatan teknologi berupa strategi desain untuk sistem dan metode konstruksi dicari betuknya dan dirumuskan tata caranya bersamaan dengan kebutuhan desain.
- Tahap kedua adalah pembuatan komponen pada bengkel offsite, memastikan detail dan sambungan, pengecekan kembali ketepatan desain dan kualitas material.
- Fase ketiga adalah pemindahan komponen-komponen bangunan ke lokasi pembangunan. Fase ini yang paling mempengaruhi standarisasi ukuran dan berat material uraian dari bangunan prefabrikasi, karena menyangkut dimensi yang dapat diakomodasikan oleh sistem transportasi yang ada.
- Fase ke-empat adalah konstruksi di lapangan dengan ketersediaan tenaga yang telah di uji coba pada offsite.
Dapat dipahami dan dimengerti bahwa bangunan modular prefabrikasi hadir karena adanya suatu kebutuhan kecepatan membangun, kepraktisan dan adanya suatu masalah terhadap jarak dan keterjangkauan area konstruksi dengan area produksi material.
Dan dari berbagai penjabaran, pengamatan dan analisis berdasarkan fakta yang didampingi dengan beragam teori, dapat disimpulkan suatu tahapan pemikiran dalam menerapkan bangunan modular prefabrikasi sebagai suatu desain yang layak dengan pendekatan arsitektur dan teknologi.
Pendekatan arsitektur dalam desain prefabrikasi dimulai dengan kebutuhan bersamaan dengan ide sistem konstruksi, standarisasi dimensi komponen sesuai komponen – komponen lain yang sudah ada, transportasi dan kemampuan memproduksi.
Ketersediaan teknologi dan konteks awal atau tujuan bangunan prefabrikasi merupakan hal-hal yang sangat perlu
diperhatikan. Pendekatan arsitektur dari segi konstruksi tersebut juga sejalan dengan pertimbangan kualitas dan eksplorasi desain.