Cara Menghitung Kebutuhan Bata Ringan? Begini Perhitungannya
Bagaimana Cara Menghitung Kebutuhan Bata Ringan?
Bagaimana menghitung kebutuhan bata ringan? Begini caranya. Bata ringan mulai menjadi material yang dilirik banyak kalangan, beratnya yang ringan membuat tidak membebani konstruksi.
Selain itu, dengan bentuk yang besar dan ringan, pengerjaan pemasangan bata dinding menjadi lebih optimal.
Untuk menghitung kebutuhan pemakaian bata, Anda harus menghitung terlebih dulu luas dinding yang akan dibangun.
Cara hitungnya, tentukan keliling ruang kemudian kalikan dengan tinggi ruang. Setelah itu kalikan luas dinding dengan kebutuhan bata ringan aerasi untuk 1 m2 luas dinding.
Untuk mempermudah, berikut ini kami paparkan contoh perhitungan untuk sebuah ruang dengan ukuran 5 m x 7 m dengan tinggi 3 m:
Keliling ruang
=2 x (P x L)
=2 x (5 m + 7 m)
= 24 m
Luas dinding
= Keliling ruang x tinggi ruang
= 24 m x 3 m
= 72 m²
Bata ringan untuk 1 m²
= 0,086 m3
Kebutuhan bata ringan
= Luas dinding x bata ringan aerasi untuk 1 m2
= 72 m² x 0,086 m3/m²
= 6,12 m3 (pembulatan ke atas menjadi 7 m3)
Dengan ruangan berukuran 5 m x 7 m dengan tinggi 3 m, maka dibutuhkan bata ringan aeras sejumlah 7 m3. Bila menggunakan bata ringan merk AAC Block Hebel seharga Rp 1.070.000/m3, maka dana yang perlu Anda siapkan:
Jumlah kebutuhan bata ringan aerasi x harga per m3
= 7 x Rp 1.070.000
= Rp7.490.000 (harga belum termasuk semen perekat dan biaya pemasangan).
Dengan simulasi perhitungan ini, Anda pun lebih mudah menghitung anggaran pembangunan dan menghindari membeli materiai beton ringan berlebih.