Audio & VideoKelistrikan dan Elektronika

Crossover Pasif VS Aktif pada Sistem Speaker dan Audio

Cara Kerja Crossover Aktif dengan Crossover Pasif, Kelebihan dan Kelemahannya

Crossover Pasif VS Aktif pada Sistem Speaker dan Audio. Crossover adalah rangkaian yang berfungsi untuk memisahlan sinyal output dari sebuah amplifier berdasarkan frekuensinya. Sehingga sinyal yang keluar benarbenar sesuai dengan frekuensi yang seharusnya.

Dalam sistem audio crossover dibagi kedalam 2 jenis yaitu crossover pasif dan crossover aktif.

Crossover pasif

Passive crossover ini terdiri dari konfigurasi rangkaian kapasitor, induktor, dan resistor. Di dalam rangkaian, kapasitor berfungsi sebagai filter untuk frekuensi atas (High Pass Filter). Induktor berfungsi sebagai filter untuk frekuensi bawah (Low Pass Filter), sedangkan resistor berfungsi untuk mengurangi gain.

Cutting frekuensi yang dihasilkan ditentukan oleh kapasitas kapasitor dan jumlah dari induktor dalam rangkaian. Besarnya kapasitas kapasitor dinyatakan dalam satuan Farad (F). Untuk jumlah induktor dinyatakan dalam satuan Henry (H), sedangkan resistor dalam satuan Ohm (Ω).

gambar crossover pasif

Dalam perancangan passive crossover diperlukan kapasitas kapasitor dan jumlah induktor yang tepat. Rangkaian kapasitor dan induktor digunakan untuk menghasilkan cutting frekuensi tertentu. Oleh sebab itu ada baiknya jika dilakukan studi tentang pengaruh kapasitas kapasitor dan jumlah induktor terhadap cutting frekuensi yang dihasilkan.

cross over pasif tidak membutuhkan sumber tegangan untuk pengoperasian rangkaian. Rangkaian crossover pasif merupakan crossover untuk melewatkan 3 jalur nada audio atau sering disebut dengan crossover 3 way.

Baca Juga:  Dinamo Listrik, Bagian-bagian dan Fungsi Motor Listrik

Rangkaian cross over 3 nada ini merupakan aplikasi dari penerapan filter pasif lolos atas (high pass filter), filter
lolos bawah (low pass filter) dan filter lolos pita (band pass filter). 3 nada yang disaring oleh rangkaian ini adalah nada treble (tinggi), nada midrange (menengah) dan nada bass (rendah).

Jenis filter pada Crossover pasif

a. Low pass filter (LPF)

Low pass filter (LPF) artinya filter yang meloloskan frekuensi dibawah frekuensi yang telah ditentukan, dan menapis frekuensi dibawahnya. Contohnya: 3khz low pass filter, ini berarti bahwa frekuensi di bawah 3khz akan
diloloskan ke speaker.

Untuk membuat rangkaian cross over Low Pass Filter diperlukan suatu komponen utama yaitu induktor. Didalam rangkaian ini induktor mempunyai fungsi sebagai filter untuk meloloskan frekuensi rendah/frekuensi bawah.

Besarnya nilai induktor yang digunakan akan berpengaruh terhadap cutting frekuensi yang dihasilkan.

b. High pass filter (HPF)

High pass filter (HPF) artinya frekuensi diatas frekuensi yang telah ditentukan akan diloloskan, sedangkan frekuensi di bawahnya akan difilter/ditapis. Contohnya: 3khz high pass filter, artinya frekuensi diatas 3khz akan diloloskan ke speaker.

Baca Juga:  Perbedaan PreAmplifier dengan Amplifier Pada Sistem Audio

Untuk membuat rangkaian cross over High Pass Filter diperlukan suatu komponen utama yaitu kapasitor. Didalam rangkaian ini kapasitor mempunyai fungsi sebagai filter untuk meloloskan frekuensi tinggi/frekuensi atas. Jenis kapasitor yang digunakan dalam rangkaian High Pass crossover adalah jenis kapasitor nonpolar.

Besarnya nilai kapasitor yang digunakan akan berpengaruh terhadap cutting frekuensi yang dihasilkan. Menurut referensi dari loadspeakercookbook, terdapat rumus untuk menghitung nilai kapasitor yang dibutuhkan sebagai berikut.

c. Bandpass filter

Bandpass filter artinya filter yang hanya akan meloloskan frekuensi pada rentang tertentu. Contoh : 300Hz3khz bandpass filter, berarti frekuensi yang akan diloloskan ke speaker antara 300hz sampai dengan 3khz

 

Crossover Aktif

Berbeda dengan Crossover Pasif, pada cross over aktif, pembagian suara justru dilakukan sebelum signal suara masuk ke amplifer. Artinya filter terjadi sebelum terjadi penguatan pada amplifier.

gambar crossover aktif

Signal suara yang masuk ke cross over aktif akan diproses di resistor dan kapasitor yang kemudian diperkuat pada op amp menuju kanal suara dengan batasan frekuensi cross over yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari output tersebutlah, signal suara tersebut diperkuat oleh masing-masing sebuah amplifier untuk menggerakan dan menghasilkan suara di speaker atau tweeter.

Baca Juga:  Memilih Kabel Speaker, Terminal, dan Konektor Speaker yang Tepat

Komponen-komponen Cross over Aktif

Dalam cross over aktif, terdapat lebih banyak komponon dibandingkan dengan pada jenis cross over pasif. Komponen yang paling banyak ditemukan dalam sebuah crossover aktif antara lain :

  • Resistor,  Umumnya resistor yang dipergunakan adalah dari jenis metal film.
  • Kapasitor, Kapasitor yang banyak dipergunakan adalah jenis MKT atau MKM atau Tantalum.
  • Trafo, Trafo yang dipergunakan biasanya berukuran kecil.
  • Regulator, Umumnya terdapat regulator untuk membatasi arus sekitar 12 hingga 15 Volt tergantung jenis IC yang dipergunakan,
  • IC Op-Am, Banyak menggunakan IC seperti TL-084, TL-074, JRC4558 dan berbagai tipe sesuai dengan keinginan perancang.

Pengertian dan cara kerja cross over aktif memiliki perbedaan. Namun, dari segi tujuannya, kedua jenis cross over ini memiki persamaan, yaitu mendapatkan pembagian suara yang tepat, sehingga hasil akhir dari suara yang dihasilkan akan seimbang dan berkualitas.

Builder Indonesia

Builder ID, Platform Online terdepan tentang teknologi konstruksi. Teknik perkayuan, teknik bangunan, Teknik pengelasan, Teknik Kelistrikan, teknik konstruksi, teknik finishing dan pengecatan.Review produk bangunan, review Alat pertukangan, informasi teknologi bahan bangunan, inovasi teknologi konstruksi

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Non Aktifkan Adblocker untuk Bisa membaca Artikel Kami