Estimator Proyek Konstruksi, Skill dan Kemampuan yang harus Dimiliki
Estimator Proyek Konstruksi Memegang peran Penting
Estimator Proyek konstruksi memainkan peran penting dalam keberhasilan proyek konstruksi bangunan. Ada beberapa persyaratan yang harus dimiliki oleh masing-masing penaksir konstruksi untuk menghasilkan estimasi yang tepat. Misalnya: ia perlu memiliki pengetahuan yang cukup tentang gambar dan dapat membaca gambar. Mereka tidak hanya perlu mengatur jadwal penetapan harga tetapi juga memahami metode konstruksi, memiliki pengalaman dalam prosedur konstruksi dan bahan yang berbeda.
Estimator Proyek Konstruksi adalah seorang ahli yang bertugas menyusun estimasi biaya. Dalam proses konstruksi, seorang arsitek membawa pemikiran tiga dimensi dari pemberi tugas atau pemilik proyek ke dalam gambar dua dimensi. Selanjutnya estimator membawa gambar dua dimensi yang dihasilkan arsitek kembali ke bangunan tiga dimensi untuk diperkirakan biayanya.
Transfer yang harus dilakukan estimator tidaklah mudah karenanya estimator tidak hanya menghitung berdasarkan gambar dan spesifikasi tetapi juga mengantisipasi kegiatan-kegiatan dalam proses konstruksi karena gambar dan spesifikasi hanya menunjukkan hasil akhir tanpa menunjukkan metoda konstruksi dan semua proses yang dibutuhkan hingga mencapai hasil akhir tersebut
Persyaratan Estimator Proyek Konstruksi
- Estimator konstruksi bangunan perlu memiliki pengetahuan yang memadai tentang gambar-gambar pekerjaan.
- Estimator harus dapat membaca gambar dengan benar.
- Dia perlu menagih jumlah secara akurat.
- Estimator Proyek konstruksi yang baik harus dapat mempersiapkan jadwal untuk dinilai dengan tender
- Dia dituntut memiliki pengetahuan yang cukup tentang prosedur konstruksi yang diadopsi; berbagai item pekerjaan yang terlibat dalam eksekusi dan berbagai bahan yang digunakan dalam konstruksi.
- Pemahaman tentang metode yang baik dalam mempersiapkan estimasi.
- Kemampuan mengidentifikasi resiko dan menyelesaikannya karena pelaksanaan proyek sangat mengandung resiko yang akan mempengaruhi biaya.
- Kemampuan mengantisipasi semua langkah dalam proses konstuksi karena semua langkah pelaksanaan kegiatan pada proyek konstruksi mempunyai akibat pada biaya.
- Kemampuan mempresentasikan dan mengkomunikasikan estimasi yang disusun secara logis dan jelas karena estimator tidak hanya dituntut menyusun estimasi biaya tetapi juga menyampaikannya kepada semua pihak yang terkait untuk meyakinkan bahwa estimasi yang disusunnya dapat dipertanggung-jawabkan.
- Pemahaman tentang produktifitas tukang dan kinerja alat karena estimasi biaya selain ditentukan bahan yang digunakan juga produktifitas tukang dan kinerja alat.
- Pengetahuan tentang sistem pembiayaan proyek karena estimasi biaya yang disusun akan dijadikan dasar penyusunan sistem pembiayaan proyek.
- Pengetahuan tentang hubungan kontraktual karena hubungan kontraktual dalam suatu proyek konstruksi terutama terkait dengan masalah harga proyek dan sistem pembayarannya.
- Keatifitas dan kemampuan memikirkan alternatif metoda konstruksi karena pemilihan metoda konstruksi yang tepat dapat menghemat biaya proyek.
- Kemampuan mengembangkan strategi untuk memenangkan penawaran dan melakukan negosiasi karena tujuan utama disusunnya estimasi biaya adalah untuk memenangkan penawaran.
- Pemahaman akan etika karena hasil kerja estimator sangat vital untuk memenangkan penawaran sehingga sangat rawan terhadap praktek ‘suap-menyuap’.
- Kemampuan mengoperasikan komputer dengan baik.
- Kemampuan untuk memenuhi tenggat waktu penawaran.