Eksterior

Fasad Bangunan, Mengenal Fasad Bangunan dalam Kajian Arsitektur

Teori Dasar Tentang Fasad Bangunan dalam Arsitektur

Fasad Bangunan, Teori Dasar Tentang Fasad Bangunan dalam Arsitektur. Fasade (facade ) secara etimologis mempunyai akar kata yang panjang. Facade berasal dari bahasa Perancis, yaitu façade yang diambil dari bahasa Italia facciata atau faccia. Faccia diambil dari bahasa Latin, yaitu facies. Dalam perkembangannya berubah menjadi face (bahasa Inggris ) yang berarti wajah.

Dalam bidang arsitektur facade berarti sebuah wajah bangunan atau bagian muka atau eksterior bangunan . Dalam perkembangannya, Fasade kemudian menjadi kata terapan yang memperkaya perbendaharaan bahasa kita, yaitu bahasa Indonesia.

Fasad Bangunan merupakan bagian yang sangat penting dari sebuah karya arsitektur, karena elemen ini merupakan bagian yang selalu pertama kali diapresiasi oleh publik ( penikmat karya arsitektur ). Dengan demikian akan menjadi sangat jelas bahwa Fasade atau tampak depan suatu bangunan merupakan unsur yang tidak bisa dihilangkan dari sebuah produk desain arsitektur.

Fasad merupakan wajah suatu bangunan yang setiap saat pasti terlihat oleh publik, bahkan tak jarang setelah melihatnya kemudian akan mencermati meskipun hanya dalam waktu sesaat sebelum memasuki bangunan tersebut. Selain itu dengan media Fasade ini bisa didapatkan sebuah gambaran terhadap fungsi–fungsi ruang yang ada dibaliknya atau didalamnya.

 

Baca Juga:  Arsitektur Gotik, Mengenal Arsitektur Gotik yang Sempat Merajai Eropa

Fasad Bangunan Sebagai Unsur Visual yang Pertama Diamati

Sebagai media untuk menciptakan kesan pertama dan terdepan bagi sebuah karya arsitektur, Fasade merupakan media fisik yang pertama kali dilihat oleh pengamat atau publik dari bangunan. Oleh karena itu dari Fasade tersebut akan banyak menimbulkan berbagai persepsi terhadap Fasade yang diamati.

Fasad bangunan merupakan elemen estetis dari sebuah bangunan yang sekaligus juga sebagai identitas karya arsitektur yang dijadikan sebagai point of interest dan dapat merepresentasikan karakteristik estetika Fasade serta keunikan gaya arsitektur.

Sebagai elemen pertama bangunan yang dapat kita tangkap secara visual, Fasade juga bisa digunakan sebagai patokan / penanda untuk memberi gambaran pada orang lain jika suatu ketika kita ditanya orang tentang letak suatu bangunan tertentu.

Misalnya kita dapat menggambarkan bentuk, keunikan atau kondisi Fasad bangunan yang dimaksud atau Fasade bangunan yang berada dekat bangunan yang dituju/dicari.

 

Fasad Banguan Sebagai Cermin Tata Ruang Dalam

Dalam proses perancangan, desain Fasade menduduki posisi yang utama ( sangat penting ), karena nantinya sebuah bangunan akan diapresiasi oleh publik melalui Fasade nya. Oleh karena itu desain Fasad sebaiknya merupakan upaya kompromi antara konsep desain dan organisasi ruang yang ada didalamnya.

Hal–hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain elemen Fasad bangunan adalah gunakan standarisasi yang berhubungan dengan kesehatan, keselamatan, keamanan dan kenyamanan pengguna. Agar fungsi bangunan berjalan maksimal, sesuaikan ukuran masing–masing elemen Fasad terhadap standar yang meskipun kita tetap harus memupayakan agar tampak Fasade tetap lebih estetis.

Baca Juga:  Desain Chic untuk Balkon Apartemen Mungil

 

Komponen Fasad Bangunan

Fasad bangunan tidak hanya bersifat dua dimensi saja akan tetapi bersifat tiga dimensi yang dapat merepresentasikan masing-masing bangunan tersebut dalam kepentingan publik (kota) atau sebaliknya. Untuk itu komponen Fasade bangunan yang diamati meliputi:
  • Gerbang dan Pintu Masuk ( Entrance )
Saat memasuki sebuah bangunan dari arah jalan, seseorang melewati berbagai gradasi dari sesuatu yang disebut “publik”. Posisi jalan masuk dan makna arsitektonis yang dimilikinya menunjukan peran dan fungsi bangunan tersebut.

Pintu masuk menjadi tanda transisi dari bagian publik (eksterior) ke bagian privat (interior). Pintu masuk adalah elemen pernyataan diri dari penghuni bangunan.

 

  • Zona Lantai Dasar
Zona lantai dasar merupakan elemen urban terpenting dari Fasad bangunan. Alas dari sebuah bangunan, yaitu lantai dasarnya, merupakan elemen perkotaan terpenting dari suatu Fasade. Karena berkaitan dengan transisi ke tanah, sehingga pemakaian material untuk zona ini harus lebih tahan lama dibandingkan dengan zona lainnya.
  • Jendela dan pintu masuk ke bangunan
Jendela dan pintu dilihat sebagai unit spasial yang bebas. Elemen ini memungkinkan pemandangan kehidupan urban yang lebih baik, yaitu adanya bukaan dari dalam bangunan ke luar bangunan. Fungsi jendela sebagai sumber cahaya bagi ruang interior, yaitu efek penetrasi cahaya pada ruang interior. Jendela juga merupakan bukaan bangunan yang memungkinkan pemandangan dari dan ke luar bangunan.
  • Pagar Pembatas (railling)
Suatu pagar pembatas (railling) dibutuhkan ketika terdapat bahaya dalam penggunaan ruangan. Pagar pembatas juga merupakan pembatas fisik yang digunakan jika ada kesepakatan-kesepakatan sosial mengenai penggunaan ruang.
  • Atap dan Akhiran Bangunan
Ada 2 macam tipe atap: yaitu tipe atap mendatar dan atap (face style) yang lebih sering dijumpai yaitu tipe atap menggunung (alpine style).

Atap adalah bagian atas dari bangunan. Akhiran atap dalam konteks Fasade di sini dilihat sebagai batas bangunan dengan langit. Garis langit (sky-line) yang dibentuk oleh deretan Fasade dan sosok bangunannya, tidak hanya dapat dilihat sebagai pembatas, tetapi sebagai obyek yang menyimpan rahasia dan memori kolektif warga penduduknya.

Baca Juga:  Kamar Mandi Outdoor, Bikin Semangat Mandi Lagi dan Lagi

Builder Indonesia

Builder ID, Platform Online terdepan tentang teknologi konstruksi. Teknik perkayuan, teknik bangunan, Teknik pengelasan, Teknik Kelistrikan, teknik konstruksi, teknik finishing dan pengecatan.Review produk bangunan, review Alat pertukangan, informasi teknologi bahan bangunan, inovasi teknologi konstruksi

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Non Aktifkan Adblocker untuk Bisa membaca Artikel Kami