EksteriorPengetahuan

Ini 5 Kesalahan Menata Kamar Tidur Anak

Menata kamar tidur anak perlu menghindari kesalahan yang umum dilakukan ini

Salah satu bagian terpenting dalam rumah adalah kamar tidur. Dalam rumah terdapat beberapa jenis kamar tidur mulai dari kamar tidur utama, tamu hingga yang tak boleh terlupakan adalah kamar tidur anak. Jika Anda berencana menata kamar tidur anak, ada baiknya hindari beberapa kesalahan berikut. Ternyata, kesalahan ini sering dilakukan loh!

1. Warna Dinding Kamar Tidur Anak Terlalu Mencolok

Anda mungkin berpikir anak-anak harus mendapatkan kamar dengan warna mencolok. Hal ini padahal kurang tepat. Bila membuat ruang bermain dengan warna mencolok memang tepat. Namun untuk kamar tidur sebaiknya jangan terlalu energik. Pilih kamar tidur dengan gaya yang menyejukkan sehingga lebih lembut dan ringan.

2. Memakai Zat Kimia Berbahaya untuk Kamar Tidur Anak

Ada hal penting yang jangan sampai Anda lewatkan ketika membuat kamar untuk Si Kecil. Perhatikan kandungan bahan yang dipakai untuk kamar tidur. Pilih bahan material yang bebas zat kimia berbahaya. Kandungan cat biasanya akan menimbulkan bau tidak sedap. Tak hanya cat untuk tembok, Anda juga harus memperhatikan bagian cat furniture yang bisa saja membahayakan anak.

Baca Juga:  Tips Praktis Merancang Interior Ruang Tamu Klasik

Bahan lain yang harus diperhatikan adalah lantai. Ada baiknya Anda memakai lantai yang terbuat dari lantai kayu. Lantai dengan karpet umumnya terbuat dari bahan yang kurang higienis. Maka sebelum membeli bahan untuk kamar, ada biaknya mengecek kandungannya terlebih dahulu.

3. Furnitur Terlalu Serasi

Mengapa furnitur terlalu serasi malah salah? Ternyata banyak orang yang memaksakan memasang furnitur serasi. Misalnya dari kamar tidur, meja belajar, lemari, cermin hingga furnitur pelengkap lainnya. Anda terkadang tidak menyesuaikan furnitur yang dipilih dengan kondisi kamar.

Jika kamar terlalu penuh perabot maka bisa membahayakan anak. Tentunya anak membutuhkan ruang yang bebas. Kamar terbaik adalah kamar yang memiliki keseimbangan antara besaran perabot dengan ruangan. Jika ingin membuat furnitur seragam, Anda perlu memperhitungkan dengan jelas. Kalau bisa buat custom sesuai ukuran kamar.

4. Memakai Aksesoris Berbahaya

Biasanya orang tua menginginkan kamar tidur anak yang estetik dengan berbagai hiasan. Hanya saja, Anda harus menghindari pemasangan aksesoris berbahaya. Misalnya saja memakai tempelan dinding yang beratnya berlebihan. Hal ini bisa berbahaya karena bisa jatuh ke lantai. Suara jatuhnya saja bisa mengganggu anak sedang tidur.

Baca Juga:  Kolam Renang Bocor? Segera Lakukan Hal Ini Agar Tidak Semakin Parah

Untuk kamar, pilihlah hiasan yang ringan. Anda bisa memilih aksesoris dengan material plastik ringan yang pasti lebih aman. Pilih dekorasi aksesoris model temple misalnya stiker abjad. Jika memungkinkan, Anda bisa melukis gambar menarik di dinding kamar. Anda mungkin bisa menyediakan satu tembok khusus untuk anak berkreasi dengan menggambar di atasnya.

Lampu pada kamar juga harus aman. Hindari pemakaian lampu gantung di kepala anak karena berisiko jatuh. Anda bisa memakai lampu meja atau lampu dinding yang pastinya jauh lebih aman. Anda harus menjauhkan barang-barang yang sekiranya mengancam keselamatan anak.

5. Penempatan Perabotan yang Menutupi Jendela

Anak-anak membutuhkan cahaya matahari yang cukup. Maka dari itu, Anda harus memastikan sirkulasi cahaya dan udara yang baik. Hindari menutupi sumber cahaya dengan perabotan. Maka dari itu, pemakaian furnitur harus diperhatikan dengan matang. Anda bisa memakai furnitur yang rendah misalnya supaya sirkulasi lancar di dalam kamar.

Baca Juga:  Kesalahan Interior Rumah Mungil yang Kerap Dilakukan

Tak disangka ternyata mungkin banyak kesalahan menata kamar tidur anak yang banyak dilakukan orang. Ingat bahwa kamar tidur merupakan ruangan penting untuk beristirahat. Kenyamanan dan keamanan harus diutamakan di ruangan ini.

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Non Aktifkan Adblocker untuk Bisa membaca Artikel Kami