Uncategorized

Jenis Kulit yang banyak Digunakan untuk Industri dan Kerajinan Kulit

Jenis Kulit yang banyak Digunakan untuk Industri dan Kerajinan Kulit. Kulit sebagai bahan baku kerajinan dan produk kulit mengalamai berbagai proses pengolahan sehingga menghasilkan beberapa jenis produk dengan kualitas yang berbeda. Ada beberapa jenis Kulit hasil pengolahan kulit dalam industri perkulitan.

  • Kulit full grain. Kulit ini disamak menggunakan zat penyamak full krom dengan nerf atau rajah yang asli, tidak dibelah atau digosok. Inilah kulit bermutu tinggi yang dapat menaikkan harga kulit.
  • Kulit corrected grain. Ini kulit disamak dengan zat penyamak krom, minyak, dll karena kualitas kulit tidak baik yang disebabkan oleh cacat alami seperti dicambuk, penyakit cacar, ditusuk, dsb sehingga menimbulkan cacat pada permukaannya.Untuk mengatasinya, kulit dihaluskan dengan mesin amplas sampai halus, kemudian dicat dengan menggunakan cat sintetis. Kualitas kulit ini kurang baik dan agak kaku.
  • Kulit light buffing. Kulit ini proses pengerjaannya hampir sama dengan kulit corrected grain hanya bedanya yang satu ini diamplas ringan pada permukaannya. Kulit ini kualitasnya cukup baik.
  • Kulit artificial. Keindahan material jenis ini terletak pada proses penyelesaian akhirnya, yaitu dengan memberi motif tertentu, seperti sisik buaya, biawak, ular, kulit jeruk dsb. Tujuan pemberian motif adalah untuk
    menutupi cacat yang diakibatkan oleh cacat alami atau mekanik. Kulit artifisial ini sering menyerupai aslinya atau disebut kulit buatan.
Baca Juga:  Sisa Sayuran yang Bisa Ditanam Ulang

 

Jenis Kulit yang Banyak Beredar di Pasaran

Produk kulit memiliki tekstur yang unik dan diketahui tahan lebih lama ketimbang kain. Salah satu produk unggulan dari produk kulit adalah sepatu kulit yang berbahan dasar kulit sapi. Kulit dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,

  1. full-grain. Sebagaimana disebutkan di atas, jenis kulit ini kualitasnya amat baik sehingga ia yang terbanyak beredar di pasaran. Keunggulan jenis ini adalah sulit untuk bertransformasi alias awet. Bagian luar dari kulit ini secara utuh masih alami sehingga tekstur dari kulit binatang terlihat cukup jelas.
  2. corrected grain leather, yang memiliki permukaan tambahan hasil buatan yang diemboss ke dalamnya setelah dihaluskan terutama pada bagian luar kulit yang kurang bagus.
  3. nappa leather, yang berasal dari anak domba atau anak kerbau. Karena kelembutannya, kulit ini mudah retak dan pecah. Ia lebih mengkilap dibandingkan kulit full-grain, dan biasanya dijadikan bahan pelapis, seperti pelapis dashboard mobil, jok mobil, dll.
  4. brush-off atau patent leather. Kulit ini memiliki permukaan yang licin dan mengkilap. Keunggulannya adalah, jenis ini mudah dibersihkan, sedangkan kelemahannya adalah tampilan yang eksotik khas kulit jadi kurang terlihat.
  5. Pull-up, yang merupakan pengolahan lanjutan dari jenis full-grain. Kulit full-grain ditarik (pulled-up) sehingga mendapatkan kulit yang lebih tipis dan mudah dibentuk untuk dijadikan sebuah produk. Warna dari kulit ini akan memudar seiring semakin ditarik.
  6. suede, yang merupakan bagian dalam dari kulit binatang. Kulit ini lembut dan halus, tapi kelemahannya adalah ia mudah berubah warna ketika terkena air.
  7. Nubuck. Secara kasat mata kulit nubuck hampir sama dengan kulit suede. Hanya, kulit nubuck tidak terbuat dari bagian dalam dari kulit, tapi dari bagian terluar kulit binatang yang dihaluskan menggunakan permukaan yang kasar, sehingga permukaan kulit menjadi halus.
Baca Juga:  Intecells, Perusahaan Start Up Baterai Tutup Pendanaan Seri A

Builder Indonesia

Builder ID, Platform Online terdepan tentang teknologi konstruksi. Teknik perkayuan, teknik bangunan, Teknik pengelasan, Teknik Kelistrikan, teknik konstruksi, teknik finishing dan pengecatan.Review produk bangunan, review Alat pertukangan, informasi teknologi bahan bangunan, inovasi teknologi konstruksi

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Non Aktifkan Adblocker untuk Bisa membaca Artikel Kami