Konsep Vertical Garden, Ini Pengertian dan Cara Membuatnya
Jika kamu ingin membuat taman yang ringkas, kamu bisa memakai konsep vertical garden.
Banyak teknik mengatur taman yang bisa kamu coba. Salah satu yang cukup banyak dipakai orang adalah konsep vertical garden. Konsep ini sangat cocok untuk kamu yang tidak banyak memiliki ruang untuk membuat taman. Artinya sangat cocok dengan rumah yang punya lahan sangat kecil. Seperti apa konsep taman di dinding ini? Begini penjelasannya!
Mengenal Konsep Vertical Garden
Sesuai namanya, vertical garden adalah taman yang dibangun pada bidang yang berdiri tegak lurus dengan tanah. Akhirnya banyak orang yang menyebut vertical garden dengan sebutan model taman dinding. Ada banyak sebutan mengenai jenis taman ini. Ada yang bilang bahwa vertical garden merupakan green wall, living wall hingga taman dinding.
Salah satu tujuan dibuatnya garden ini adalah untuk mengatasi keterbatasan lahan. Vertical garden juga disebut sebagai sarana ruang hijau. Ada banyak fungsi dan kegunaannya loh. Misalnya bisa menjadi penahan panas matahari dan dapat mengurangi polusi udara. Selain itu, dapat pula meningkatkan suplai oksigen.
Salah satu kelebihan dari vertical garden adalah bisa diletakkan di mana saja. Kamu bisa meletakannya untuk di dalam maupun luar ruangan. Tanaman yang dipakai juga termasuk tanaman yang mudah ditemui. Untuk vertical garden sendiri terdiri atas dua jenis. Pertama adalah green façade di mana tanaman langsung merambat di dinding. Kemudian yang kedua adalah Living Wall. Dinding ini diberi media tanam untuk tumbuh tanaman.
Cara Membuat dengan Mudah
Konsep vertical garden bisa dibuat dengan mudah. Pertama, kamu harus menentukan dinding yang bisa dipakai untuk menanami vertical garden. Kamu harus memastikan bahwa dinding itu akan kuat menopang beban media tanam. Jangan lupa untuk memasang plastik yang akan digunakan untuk melapisi dinding sebelum memasang rangka.
Pemasangan plastik ini dilakukan untuk mencegah agar tanaman masuk ke dinding. Rangka bisa memakai pipa PVC maupun kawat tebal. Hindari memakai besi sebagai rangka. Bobot besi yang berat juga berisio berkarat. Material kayu juga jangan dipakai karena mudah rapuh. Sesudah membuat rangkanya, pasang ke dinding memakai baut.
Supaya bisa menghemat biaya, kamu bisa memakai kain untuk menggantikan pot. Pemakaian kain dilakukan untuk mencegah beban yang terlalu berat pada rangka vertical garden. Kamu cukup menggantungkan kain pada rangkanya. Jangan lupa langsung mengisinya dengan tanah dan tanaman hias. Kamu harus mengatur posisi tanaman agar bisa dengan mudah disiram dan dipangkas.
Kamu juga harus mencari tanaman yang tepat untuk dipakai dalam vertical garden. Tanaman yang mudah ditanam antara lain rumput-rumputan, suplir, tanaman perdu, kadaka, paku tanduk rusa hingg bromelia. Kamu juga bisa memakai buah dan sayur ukuran kecil hingga rempah-rempah.
Sebaiknya kamu juga memilih tanaman yang tida membutuhkan sinar matahari langsung. Dengan demikian, kamu bisa memanfaatkan cahaya lampu untuk tumbuh kembang tanaman. Dengan demikian konsep vertical garden bisa berjalan dengan lancar. Perawatannya juga bisa dibilang sulit. Maka, kamu harus memahami karakteristik tanaman hingga cara perawatan yang tepat.
Kamu perlu memilih media tanam hingga jenis wadah yang tepat. Tak lupa, kamu harus memilih spot yang tepat. Tak hanya disiram secara rajin, kamu juga perlu menjaga posisi tanaman dan jara anatra pot. Hal ini bertujuan supaya tanaman tidak mudah layu dan rusak. Jangan lupa untuk melakukan pergantian posisi secara rutin. Hal ini bertujuan supaya semua tanaman bisa menerima sinar matahari yang cukup.