Properti

KPR Cicilan Flat Vs Floating, Kenali Dulu Sebelum Memutuskan

Perbedaan KPR bunga Flat dengan Bunga Floating

KPR Cicilan Flat Vs Floating, Kenali Dulu Sebelum Memutuskan. Sistem kredit pemilikian rumah saat ini memberikan banyak sekali pilihan kepada konsumen. Menentukan sisitem kredit yang akan diambil sebaiknya mempertimbangkan banyak hal, termasuk sistem bunga yang berlaku. Di bawah ini kami uraikan sistem Bunga KPR yang umum digunakan.

KPR Cicilan Flat

KPR Cicilan flat merupakan sistem perhitungan suku bunga yang besarannya mengacu pada pokok utang awal. Dalam sistem bunga flat, cicilan bulanan yang diberikan akan tetap sama selama masa pinjaman. Misalnya, Anda mengambil cicilan KPR dengan bunga sebesar 13 persen serta masa tenor 15 tahun, setiap bulan Anda membayar cicilan sebesar Rp2 juta. Dengan bunga flat, Anda akan tetap membayar cicilan sebanyak Rp2 juta selama 15 tahun.

Keuntungan yang didapat dari layanan ini yaitu adalah adanya kepastian angsuran karena nilai angsuran per bulan selalu sama atau tetap dari awal hingga akhir masa kredit. Dengan begitu debitur tidak dihantui perasaan khawatir dengan nilai angsurannya. Dalam pengaturan keuangan, cicilan yang tetap akan membuat pembuatan anggaran pengeluaran menjadi lebih mudah karena tidak akan mempengaruhi pengeluaran lainnya.

Baca Juga:  Pahami Dahulu Seluk Beluk KPR Sebelum Mengajukan KPR

Keuntungan lainnya adalah ada banyak bank yang memberikan fitur biaya penalti dan biaya provisi sebesar 1% jika menggunakan sistem bunga flat. Dengan adanya keuntungan itu, maka sistem bunga flat bisa dibilang sangat cocok untuk digunakan orang-orang yang memiliki penghasilan tetap dan tidak ingin mengambil risiko.

Lalu apa bunga flat punya kekurangan? Tentu. Kelemahan pada suku bunga flat adalah nilai angsurannya bisa lebih besar dibandingkan dengan angsuran KPR berbunga floating. Selain itu, karena sifat bunganya yang flat, apabila terjadi penurunan BI, maka debitur tidak bisa menikmatinya.

Gambarannya, apabila suku bunga pasar berubah menjadi di bawah suku bunga tetap Anda, maka cicilan Anda menjadi lebih mahal dari yang ada di pasaran saat ini.

 

Baca Juga:  Rumah Modular, Kelebihan dan Kelemahan Bangunan Modular

Bunga Cicilan Float

Suku Bunga Floating Suku bunga yang satu ini merupakan kebalikan dari suku bunga flat, yaitu tingkat suku bunganya tidak tetap karena tergantung suku bunga di pasar.

Adanya pergerakan suku bunga di pasaran, akan berpengaruh pada jenis suku bunga floating. Keunggulan sekaligus kelemahannya yakni jika suku bunga di pasaran sedang naik, maka bunga kredit floating juga akan naik, begitu juga sebaliknya.

Misalnya di awal suku bunga yang telah disepakati adalah sebesar 12 persen, maka selama jangka waktu kredit, suku bunga bisa turun menjadi 10 persen atau bahkan naik menjadi 15 persen. Risiko yang ditanggung nasabah adalah, pembayaran cicilan KPR bulanannya akan berbeda-beda tergantung dari suku bunga terkait.

Baca Juga:  Bunga KPR Bank 2019, Info Buat yang Mau Angsur Rumah Idaman

apapun jenis bunga yang dipilih sudah memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Pada akhirnya, semuanya kembali pada pilihan Anda, apakah mau memilih suku bunga flat, atau floating. Kondisi objektif keuangan nasabah KPR adalah pertimbangan utama dalam memilih jenis suku bunga KPR.

Telitilah sebelum Anda mengambil sebuah KPR, kenali dulu kondisi keuangan dan sifat pribadi Anda sendiri agar tidak terjadi ketidaksesuaian kredit dengan keuangan sendiri. Untuk menghindari kesalahpahaman kredit di kemudian hari, sebaiknya baca dan pahami isi perjanjian kredit itu.

Builder Indonesia

Builder ID, Platform Online terdepan tentang teknologi konstruksi. Teknik perkayuan, teknik bangunan, Teknik pengelasan, Teknik Kelistrikan, teknik konstruksi, teknik finishing dan pengecatan.Review produk bangunan, review Alat pertukangan, informasi teknologi bahan bangunan, inovasi teknologi konstruksi

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Non Aktifkan Adblocker untuk Bisa membaca Artikel Kami