Logam Ferro dan Non Ferro, Berikut Ini Perbedaanya
Mengenal Logam Ferro dan Ferro pada Teknik paduan Logan
Logam Ferro dan Non Ferro, Berikut Ini Perbedaanya. logam adalah elemen kerak bumi (mineral) yang terbentuk secara alami, di mana jumlah logam diperkirakan 4% dari kerak bumi. Logam dalam bidang keteknisian adalah besi, yang biasanya dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan, pipa-pipa, alat-alat pabrik dan sebagainya.
Logam Memiliki Karakter yang khas Yaitu
- Dapat ditempa dan diubah bentuknya.
- Penghantar panas dan listrik.
- Keras (tahan terhadap goresan, potongan atau keausan), kenyal (tahan patah bila dibentang), kuat (tahan terhadap benturan, pukulan martil), dan juga liat (dapat ditarik).
Dua jenis logam yang banyak digunakan pada berbagai industri baik maufaktur maupun kontruksi adalah logam ferro dan non ferro. kedua jenis logam ini memiliki banyak manfaat pada berbagai industri. berikut ini detail perbedaan Logam Ferro dan Non Ferro
Logam Ferro
Logam ferro adalah logam besi. Besi merupakan logam yang penting dalam bidang teknik, tetapi besi murni terlalu lunak dan rapuh sebagai bahan kerja, kontruksi atau pesawat. Oleh karena itu besi selalu bercampur dengan unsur lain, terutama zat arang / karbon. Sebutan besi dapat berarti :
- Besi murni dengan symbol kimia Fe yang hanya dapat diperoleh dengan jalan reaksi kimia.
- Besi teknik adalah yang sudah atau selalu bercampur dengan unsur lain. Besi teknik terbagi atas tiga macam yaitu :
- Besi mentah atau besi kasar yang kadar karbonya lebih besar dari 3,7%.
- Besi tuang yang kadar karbonya antara 2,3 sampai 3,6% dan tidak dapat ditempa. Disebut besi tuang kelabu karena karbon tidak bersenyawa secara kimiawi dengan besi melainkan sebagai karbon yang lepas yang memberikan warna abu-abu kehitaman, dan disebut besi tuang putih karena karbon mampu bersenyawa dengan besi.
- Baja atau besi tempa yaitu kadar karbonya kurang dari 1,7% dan dapat ditempa.
Logam fero juga disebut disebut karbon atau baja karbon. Bahan dasarnya adalah unsur besi (Fe) dan karbon (C), tetapi sebenarnya juga mengandung unsur lain seperti: silisium, mangan, fosfor, belerang dan sebagainya yang kadarnya relative rendah.
Unsur-unsur dalam campuran itulah yang mempengaruhi sifat-sifat besi atau baja pada umumnya, tetapi unsure zat arang (karbon) yang paling besar pengaruhnya terhadap besi atau baja terutama kekerasanya. Pembuatan besi atau baja dilakukan dengan mengolah bijih besi didalam dapur tinggi yang akan menghasilkan besi kasar atau besi mentah.
Besi kasar belum dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat benda jadi maupun setengah jadi, oleh kaena itu, besi kasar itu masih harus diolah kembali di dalam dapur-dapur baja. Logam yang dihasilkan oleh dalpur baja itulah yang dikatakan sebagai besi atau baja karbon, yaitu bahan untauk membuat benda jadi maupun setengah jadi.
Logam Non Ferro dan Paduanya
Logam non ferro atau logam bukan besi adalah logam yang tidak mengandung unsure besi (Fe). Logam non ferro murni kebanyakan tidak digunakan begitu saja tanpa dipadukan dengan logam lain, karena biasanya sifat-sifatnya belum memenuhi syarat yang diinginkan.
Kecuali Non ferro murni, platina, emas dan perak tidak dipadukan karena sudah memiliki sifat yang baik, misalnya ketahanan kimia dan daya hantar listrik yang baik serta hantar listrik yang baik serta cukup kuat, sehingga dapat digunakan dalam keadaan murni.
Tetapi karena harganya mahal, ketiga jenis logam ini hanya digunakan untuk keperluan khusus. misalnya dalam teknik proses dan laboratorium di samping keperluan tertentu seperti perhiasan dan sejenisnya.
Logam Non-Ferro adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat tertentu, yaitu :
- Elastis (karet), cair (bahan pelumas, dan juga tidak dapat menghantarkan arus listrik (bahan isolasi).
- Peka terhadap api (bahan bakar, tidak dapat terbakar (Asbes) dan juga mudah pecah (keramik).
Non ferro juga digunakan untuk campuran besi atau baja dengan tujuan memperbaiki sifat-sifat baja.
Dari jenis non ferro berat yang sering digunakan untuk paduan baja antara lain, nekel, kromium, molebdenum, wlfram dan sebagainya.
Keberagaman sifat dan karakteristik dari logam Non-Ferro ini memungkinkan pemakaian secara luas. Non-Ferro dapat digunakan secara murni ataupun dipadukan antara logam Non-Ferro bahkan dengan logam Ferro untuk mendapatkan suatu sifat yang baru yang berbeda dari sifat asalnya.