Mengenal Class Amplifier, Class AB, Class D, Class T, & Tabung
Amplifier Class A, A/B, Class D, Class T, Class S, Dll

Mengenal Class Amplifier, Class AB, Class D, Class T, & Tabung. Power Amplifier berfungsi menguatkan sinyal suara yang berbentuk analog dari sumber suara (Input) menjadi sinyal suara yang lebih besar (Output).
Sumber sinyal suara yang dimaksud tersebut dapat berasal dari alat-alat Tranduser seperti Mikrofon yang dapat mengkonversikan energi suara menjadi sinyal listrik ataupun Optical Pickup CD yang mengkonversikan getaran mekanik menjadi sinyal listrik.
Sinyal listrik yang berbentuk sinyal AC tersebut kemudian diperkuat arus (I) dan tegangannya (V) sehingga menjadi Output yang lebih besar. Besaran penguatannya ini sering disebut dengan istilah gain.
Saat ini ada banyak sekali jenis power amplifier di pasaran. Berdasarkan teknologinya, amplifier ini dibedakan menjadi berbagai class. Berikut ini adalah berbagai class amplifier:
Class AB, A, B
Driver Class A adalah jenis penguatan yang paling umum karena dibuat dengan yang paling sederhana. Class A adalah kelas penguatan yang paling baik terutama karena tingkat distorsi sinyalnya yang rendah dan menghasilkan gelombang sinus murni, hal ini mungkin juga merupakan class amplifier yang memiliki kualitas audio paling bagus dari semua Class Driver power amplifier yang ada.
Penguat Class A memiliki linieritas paling tinggi jika dibandingkan kelas penguat lainnya. Amplifier kelas A secara umum menggunakan transistor, bisa jenis transistor Bipolar, FET, IGBT, dan lain-lain. Pada driver Class A, transistor dikonfigurasi common emitor, atau tegangan masuk melalui emittor dan keluaran dayanya ke speaker keluar dari colector. Agar Class A bisa mengeluarkan linearitas dan gain yang tinggi maka bias harus di-on terus-menerus.
Amp kelas ini memakai sedikitnya 1 transistor per rail per channel. Amp 2 channel akan memakai sedikitnya 4 output transistor, tapi dapat juga ditambah jumlahnya supaya terdapat peningkatan signifikan pada dayanya. Dua transistor pada 1 channel akan bekerja on dan off, mengirim nilai variabel dari voltage sinyal + dan – ke speaker output terminal +.
Terminal – dari speaker terminal tersambung pada ground. Kapan dan berapa sering transistor menyala akan menentukan kelas dari amp tersebut apakah kelas A, AB atau B. Transistor power kelas A selalu menyala oleh arus yang mengalir, suara memang lebih baik dibanding kelas AB atau B, tapi akan lebih cepat menjadi panas, karena tidak efisien.
Banyak energi yang terbuang karena berubah menjadi panas. Class B: hanya 1 dari transistor tersebut
yang menyala dalam satu waktu. Class B efisien,hanya mungkin suara nya agak kurang bila dibanding dengan Class A danAB Penjelasan ini menerangkan mengapa lebih banyak dipakai kelas AB di car audio, efisien dan bersuara cukup baik.
Amplifier Class G
Cara kerja power ini mirip dengan kelas AB, hanya ada suatu cara yang membuat amp ini menjadi lebih efisien, Amp ini mempunyai lebih dari 1 rail +dan – yang satu lebih tinggi nilainya. Ada merk tertentu yang memakai + dan – sebesar 25 volt untuk level rendah.
Dan bila tidak diperlukan, amp ini bekerja hanya pada 25 V, tapi seiring dengan bertambahnya signal level, amp ini dengan lembut berpindah pada rail yang lebih tinggi misal 50 volts. Kesimpulannya, suara dari amp kelas G ini sama baiknya dengan class AB tapi jauh lebih efisien.
Amplifier Class D
Amp pada kelas ini tidak menggunakan alat output secara analog untuk merubah voltage naik atau turun. Amplifier ini menggunakan Mosfet ,yang seperti transistor, tapi bedanya memakai siklus on dan off nya yang sangat cepat,dibanding dengan pada kelas AB yang merubah naik atau turun.
Siklus seberapa sering on versus off akan menentukan berapa besar output dari power ini. Biasa power Class D ini ditujukan sebagai power untuk Subwoofer Kita ibaratkan seperti saklar on/off untuk menyalakan lampu (D) dan saklar dimmer untuk meredupkan lampu(AB). Amplifier Class D sangat efisien tetapi sangat terbatas untuk frequency response nya, serta tingkat distorsinya lebih besar dari kelas AB.
Mengenal Class Amplifier Class F
Amplifier class F meningkatkan efisiensi dan output dengan cara menggunakan resonator harmonik di jalur keluaran untuk membentuk gelombang persegi. Class F mampu menghasilkan efisiensi yang tinggi , bahkan lebih dari 90% jika setelan harmonik tak terbatas digunakan.
Mengenal Class Amplifier Class I
Penguat kelas I memiliki 2 perangkat output kompresor pelengkap yang diatur dalam sebuah konfigurasi push-pull paralel dengan dua set perangkat switching yang menggunakan input gelombang yang sama. Satu perangkat switch setengah positif gelombang, sementara yang lain beralih setengah negatif gelombang mirip dengan penguatan class B.
Dengan tidak diberikannya sinyal input, atau pada saat sinyal mencapai titik persimpangan nol, maka kedua perangkat switching bisa ON dan OFF bersamaan dengan siklus PWM 50% yang membatalkan signal frekuensi tinggi.
Power Amplifier Class S
Penguatan class A adalah penguatan non linear yang serupa dengan penguatan class D. Penguat class S mengubah sinyal input analog menjadi pulsa gelombang persegi digital dengan modulator delta sigma, dan kemudian memperkuatnya untuk meningkatkan daya output sebelum akhirnya didemodulasi oleh pass band filter pass. Karena sinyal digital dari penguat switching ini sepenuhnya ON atau OFF maka secara teoritis disipasi daya akan nol artinya efisiensi mungkin bisa mencapai 100%.
Power Amplifier Class T
Class T adalah jenis penguatan digital yang mulai populer akhir-akhir ini, adalah model penguat audio digital yang menggunakan chip DSP atau Digital Signal Processing dan surround multi channel karena mengubah sinyal analog menjadi sinyal modulasi PWM untuk meningkatkan efisiensi amplifier.
Model class T menggabungkan tingkat distorsi sinyal yang rendah pada penguat A/B dan meng-adopsi efisiensi daya yang tinggi seperti pada penguat class D. Dengan kata lain, class T dibuat untuk mengatasi kelemahan distorsi signal pada class D yang tinggi sehingga bisa menghasilkan detail suara yang lebih baik.
Ini adalah class amplifier masa depan, karena saat ini kayaknya masih terlalu rumit dan masih butuh banyak perbaikan untuk menghasilkan model yang sempurna.
Vacuum Tube Amps (Amplifier tabung)
Amplifier tabung/Power Amplifier ini menggunakan pendahulu dari transistor, yaitu tabung hampa, udara dengan katoda dan anoda yang berfungsi mengalirkan elektron. Cara kerjanya adalah dengan memakai transformator dengan memasukkan tegangan tinggi dan kemudian dirubah kembali menjadi tegangan rendah
dengan arus yang dapat menggerakkan speaker. Tapi banyak menjadi perdebatan karena banyak audiophile yang berpendapat bahwa power ini suaranya lebih baik dari power transistor.