NewsPLTS dan Turbin Angin

Panel Surya (Solar Panel): Jenis Sel Surya, Proses Pembuatan, Rangkaian, Kelebihannya & Resikonya

Artikel lengkap Mengulas Panel Surya dari material, proses pembuatan, sistem rangkaian, hingga resiko dan tantangannya

Panel surya (solar panel) adalah suatu alat yang digunakan untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di berbagai macam aplikasi, baik secara skala kecil (seperti untuk rumah tangga) maupun skala besar (seperti untuk pembangkit listrik tenaga surya).

Panel surya terdiri dari beberapa sel surya (solar cell) yang terbuat dari bahan semikonduktor seperti silikon. Ketika sinar matahari mengenai sel surya, elektron dalam sel surya akan terlepas dan mengalir melalui kabel ke sistem baterai atau ke sistem inverter yang mengubah arus searah menjadi arus bolak-balik. Dari inverter, arus listrik yang dihasilkan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik.

Panel surya saat ini semakin populer digunakan sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan, karena tidak menghasilkan polusi dan tidak menggunakan bahan bakar fosil yang semakin menipis.

Proses Pembuatan Sel Surya (Bahan Pembuat panel Surya)

Berikut adalah proses pembuatan sel surya:

  1. Pembuatan silikon: Bahan utama pembuatan sel surya adalah silikon. Silikon murni diproduksi dari pasir kuarsa melalui proses peleburan dan pemurnian.
  2. Pemotongan silikon: Silikon kemudian dipotong menjadi wafer, yang merupakan lembaran tipis silikon dengan ketebalan sekitar 200 mikrometer.
  3. Pengolahan wafer: Wafer selanjutnya diolah melalui proses kimia dan fisika, seperti pembersihan, oksidasi, pemotongan, dan pengendapan lapisan anti-reflektif.
  4. Doping: Proses doping dilakukan untuk menambahkan atom-atom lain ke dalam silikon yang telah diolah. Doping dilakukan pada bagian atas dan bawah wafer dengan menggunakan bahan-bahan seperti boron dan fosfor.
  5. Pemasangan elektroda: Pada bagian atas wafer, elektroda positif (anoda) dan pada bagian bawah wafer dipasang elektroda negatif (katoda) untuk membentuk sirkuit listrik.
  6. Pengujian dan pengepakan: Setelah proses pemasangan elektroda selesai, sel surya diuji untuk memastikan bahwa kinerjanya sesuai dengan spesifikasi. Selanjutnya, sel surya dibungkus dengan lapisan pelindung khusus dan dikemas untuk pengiriman.

Proses di atas adalah proses umum yang digunakan dalam pembuatan sel surya tipe kristal silikon. Sel surya jenis lain seperti sel surya film tipis memiliki proses pembuatan yang berbeda dan menggunakan bahan-bahan yang berbeda pula. Sel surya film tipis misalnya, menggunakan bahan-bahan seperti tembaga, indium, selenium, dan gallium.

 

Proses Pembuatan Panel Surya (susunan banyak Sel Surya)

Berikut adalah proses pembuatan panel surya secara umum:

  1. Pembuatan sel surya: Sel surya merupakan komponen inti dari panel surya. Sel surya biasanya terbuat dari silikon kristal. Proses pembuatan sel surya dijelaskan dalam pertanyaan sebelumnya.
  2. Pemotongan wafer: Setelah sel surya dibuat, wafer silikon dipotong dengan ketebalan sekitar 200 mikrometer.
  3. Pembersihan wafer: Wafer kemudian dibersihkan dari segala macam kotoran dan partikel kecil.
  4. Pencetakan elektroda: Pada wafer, di cetak elektroda untuk menghasilkan arus listrik.
  5. Pencetakan anti-refleksi: Anti-refleksi juga di cetak pada wafer untuk mengurangi pantulan cahaya pada permukaan panel surya.
  6. Penggabungan sel surya: Wafer yang telah diolah kemudian dijadikan satu menjadi satu lembaran panel surya dengan seluruhnya dihubungkan secara seri atau paralel untuk menghasilkan tegangan dan arus listrik yang diinginkan.
  7. Pengujian kualitas: Setelah panel surya di produksi, panel surya akan diuji untuk memastikan kualitas panel surya memenuhi standar.
  8. Pengemasan: Panel surya kemudian dikemas dan disiapkan untuk pengiriman.

Proses di atas adalah proses umum dalam pembuatan panel surya. Proses tersebut dapat bervariasi tergantung pada jenis dan teknologi yang digunakan dalam pembuatan panel surya.

 

Bahan Pembuatan Panel Surya (Solar Panel)

Bahan utama yang digunakan untuk membuat panel surya (solar panel) adalah bahan semikonduktor, khususnya silikon. Silikon merupakan bahan semikonduktor yang paling umum digunakan dalam pembuatan sel surya (solar cell) karena memiliki kemampuan untuk mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik yang cukup efisien.

Selain silikon, beberapa bahan lain yang juga digunakan dalam pembuatan panel surya adalah:

  1. Bahan konduktor: Bahan ini digunakan untuk menghantarkan arus listrik yang dihasilkan oleh sel surya keluar dari panel surya. Bahan konduktor yang sering digunakan adalah aluminium atau tembaga.
  2. Bahan isolator: Bahan ini digunakan untuk mencegah arus listrik yang dihasilkan oleh sel surya bocor ke lingkungan sekitarnya. Bahan isolator yang digunakan biasanya berupa lapisan tipis oksida, seperti oksida seng atau oksida timah.
  3. Bahan pelindung: Bahan ini digunakan untuk melindungi sel surya dari kerusakan atau kerusakan lingkungan. Bahan pelindung yang sering digunakan adalah kaca atau bahan plastik polimer seperti teflon atau polikarbonat.
  4. Kabel dan konektor: Kabel dan konektor digunakan untuk menghubungkan sel surya ke dalam rangkaian panel surya dan ke sistem listrik yang digunakan.
Baca Juga:  Lawan Amerika, China Segera Membatasi Ekport Wafer panel Surya

Bahan-bahan tersebut di atas digabungkan dengan teknologi dan proses produksi yang canggih untuk menghasilkan panel surya yang berkualitas dan efisien dalam menghasilkan energi listrik dari cahaya matahari.

 

Jenis Panel Surya (Solar panel)

Berikut adalah beberapa jenis panel surya yang umum digunakan:

  1. Panel surya kristal silikon polikristalin (Polycrystalline silicon solar panel): Panel surya ini terbuat dari kristal silikon polikristalin yang dipotong menjadi lembaran tipis dan ditempatkan dalam bingkai aluminium. Panel surya jenis ini relatif lebih murah dan dapat menghasilkan daya yang baik dalam kondisi cahaya matahari terang.
  2. Panel surya kristal silikon monokristalin (Monocrystalline silicon solar panel): Panel surya ini terbuat dari kristal silikon monokristalin yang dipotong menjadi lembaran tipis dan ditempatkan dalam bingkai aluminium. Panel surya jenis ini memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan panel surya kristal silikon polikristalin dan dapat menghasilkan daya yang baik dalam kondisi cahaya matahari rendah.
  3. Panel surya film tipis (Thin-film solar panel): Panel surya ini terbuat dari lapisan tipis bahan semikonduktor yang ditempatkan di atas substrat seperti kaca atau plastik. Panel surya jenis ini lebih fleksibel dan dapat ditempatkan pada permukaan yang berbeda-beda. Namun, efisiensi panel surya jenis ini lebih rendah dibandingkan dengan panel surya kristal silikon.
  4. Panel surya organik (Organic solar panel): Panel surya jenis ini terbuat dari bahan organik yang murah dan dapat dibuat dalam bentuk film tipis. Panel surya jenis ini masih dalam pengembangan dan efisiensinya masih relatif rendah.

Setiap jenis panel surya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing tergantung pada kebutuhan dan kondisi lingkungan yang berbeda-beda

rangkaian panel surya
Rangkaian Elektrikal panel Surya

Sistem Rangkaian Elektrikal Solar Panel

Rangkaian panel surya (solar panel) terdiri dari beberapa komponen yang saling terhubung untuk menghasilkan energi listrik yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik. Berikut adalah komponen-komponen yang biasanya terdapat dalam rangkaian panel surya:

  1. Sel surya (solar cell): Sel surya adalah komponen utama dalam panel surya yang digunakan untuk mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Sel surya biasanya terbuat dari bahan semikonduktor, seperti silikon.
  2. Bus bar: Bus bar adalah penghubung logam yang terletak pada bagian atas dan bawah sel surya. Bus bar berfungsi untuk mengumpulkan arus listrik dari sel surya dan mengalirkannya ke dalam kabel.
  3. Kabel: Kabel digunakan untuk menghubungkan sel surya dan bus bar, serta mengalirkan arus listrik dari panel surya ke sistem listrik yang digunakan.
  4. Diode bypass: Diode bypass digunakan untuk mencegah kerusakan sel surya akibat terjadinya efek bayangan atau kelebihan suhu. Diode bypass terhubung secara paralel dengan sel surya untuk mengalirkan arus listrik yang dihasilkan oleh sel surya ke dalam kabel.
  5. Inverter: Inverter digunakan untuk mengubah arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya yang bersifat searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC), yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di rumah atau gedung.
  6. Sistem baterai: Sistem baterai digunakan untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya. Sistem baterai biasanya terdiri dari satu atau beberapa baterai yang terhubung secara seri atau paralel, tergantung pada kapasitas dan kebutuhan listrik yang diinginkan.
  7. Pemutus arus (switch): Pemutus arus digunakan untuk memutus aliran arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya dari sistem listrik yang digunakan, seperti ketika panel surya perlu diperbaiki atau dipindahkan.

Semua komponen di atas saling terhubung dalam rangkaian panel surya untuk menghasilkan energi listrik dari cahaya matahari yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di rumah atau gedung

 

Pengaruh Rangkaian Seri & Paralel Pada Panel Surya

Rangkaian panel surya seri paralel merupakan cara menghubungkan beberapa panel surya secara bersama-sama untuk menghasilkan energi listrik yang lebih besar. Rangkaian ini terdiri dari dua jenis penghubung, yaitu seri dan paralel.

rangkaian seri paralel panel surya

Rangkaian seri dan paralel adalah dua jenis koneksi panel surya yang berbeda. Berikut adalah perbedaan antara rangkaian seri dan paralel pada panel surya:

  1. Rangkaian seri
Baca Juga:  Panduan Memilih Panel Surya, Tips agar Tidak Salah Membeli Modul Surya

Pada rangkaian seri, panel surya dihubungkan secara berturut-turut sehingga arus listrik mengalir melalui setiap panel surya sebelum masuk ke sistem baterai atau inverter. Dalam rangkaian seri, tegangan listrik dari masing-masing panel surya dijumlahkan sehingga total tegangan listrik yang dihasilkan lebih tinggi daripada setiap panel secara individu. Namun, arus listrik akan tetap sama pada setiap panel, dan arus total yang dihasilkan oleh rangkaian seri sama dengan arus terkecil dari setiap panel.

Contoh: Jika 3 panel surya dihubungkan secara seri, dan setiap panel menghasilkan 20 Volt dan 5 Ampere, maka rangkaian seri tersebut akan menghasilkan 60 Volt dan 5 Ampere.

  1. Rangkaian paralel

Pada rangkaian paralel, panel surya dihubungkan secara paralel sehingga arus listrik dari setiap panel surya dikumpulkan sebelum memasuki sistem baterai atau inverter. Dalam rangkaian paralel, tegangan listrik dari masing-masing panel surya sama dengan tegangan listrik yang dihasilkan oleh satu panel, tetapi arus listrik dijumlahkan sehingga arus total yang dihasilkan oleh rangkaian paralel lebih besar daripada setiap panel secara individu.

Contoh: Jika 3 panel surya dihubungkan secara paralel, dan setiap panel menghasilkan 20 Volt dan 5 Ampere, maka rangkaian paralel tersebut akan menghasilkan 20 Volt dan 15 Ampere.

Kelebihan rangkaian seri adalah tegangan listrik yang dihasilkan lebih tinggi sehingga cocok untuk aplikasi yang memerlukan tegangan tinggi, sementara kelebihan rangkaian paralel adalah arus listrik yang dihasilkan lebih besar sehingga cocok untuk aplikasi yang memerlukan daya yang lebih tinggi. Pemilihan jenis rangkaian yang tepat tergantung pada kebutuhan aplikasi dan jumlah panel surya yang tersedia.

 

Kelebihan Panel Surya (Solar Panel)

Panel surya memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

  1. Ramah lingkungan: Panel surya merupakan sumber energi terbarukan yang tidak menghasilkan emisi karbon dan tidak menimbulkan polusi udara dan air. Panel surya juga tidak menghasilkan suara atau getaran, sehingga tidak mengganggu lingkungan sekitarnya.
  2. Hemat biaya: Meskipun biaya pembelian dan instalasi panel surya relatif tinggi, tetapi panel surya dapat menghasilkan energi listrik yang gratis setelah instalasi. Oleh karena itu, dalam jangka panjang, panel surya dapat menghemat biaya listrik.
  3. Tidak memerlukan perawatan: Panel surya umumnya tidak memerlukan perawatan yang rumit. Anda hanya perlu membersihkan panel surya secara berkala dari debu dan kotoran agar dapat menghasilkan energi listrik dengan optimal.
  4. Terdapat di mana-mana: Matahari sebagai sumber energi utama panel surya tersedia hampir di seluruh dunia. Hal ini membuat panel surya dapat digunakan di mana saja, bahkan di daerah yang terpencil.
  5. Mudah dipasang: Panel surya dapat dipasang dengan mudah, baik pada atap rumah, bangunan komersial, maupun pada permukaan yang lain.
  6. Hidup panjang: Umur panel surya dapat mencapai lebih dari 25 tahun, dan bahkan hingga 40 tahun, tergantung pada jenis dan kualitas panel surya serta cara perawatannya.

Dengan kelebihan-kelebihan di atas, panel surya menjadi salah satu pilihan sumber energi yang semakin populer dan menjanjikan.

 

Kekurangan Panel Surya

Panel surya juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

  1. Biaya awal yang tinggi: Biaya pembelian dan instalasi panel surya masih tergolong tinggi, meskipun harga panel surya telah turun seiring dengan peningkatan produksi dan pengembangan teknologi.
  2. Terpengaruh oleh cuaca: Kinerja panel surya dapat dipengaruhi oleh kondisi cuaca, seperti keadaan cuaca mendung atau hujan yang dapat mengurangi intensitas cahaya matahari. Hal ini dapat mempengaruhi produksi energi listrik panel surya.
  3. Memerlukan ruang yang cukup: Panel surya membutuhkan ruang yang cukup untuk dipasang, baik pada atap rumah, bangunan komersial, maupun di lahan terbuka. Hal ini dapat menjadi masalah jika Anda memiliki ruang yang terbatas atau terbatasnya lahan yang tersedia.
  4. Bahan kimia berbahaya: Meskipun panel surya tidak menghasilkan emisi karbon saat digunakan, tetapi pada saat produksi, pembuatan bahan baku panel surya dapat menghasilkan limbah kimia berbahaya dan dapat merusak lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.
  5. Masalah daur ulang: Panel surya mengandung bahan-bahan kimia yang sulit didaur ulang, seperti silikon dan cadmium. Hal ini dapat menjadi masalah jika panel surya tidak dikelola dengan baik setelah masa pakainya habis.

Dalam mempertimbangkan penggunaan panel surya, penting untuk memperhitungkan kelebihan dan kekurangan panel surya serta kondisi lingkungan dan kebutuhan energi Anda.

Baca Juga:  ASCA, Cover Mobil Panel Surya dengan Teknologi Thin Film

 

Produsen Panel Surya (Solar Panel)

Terdapat banyak produsen panel surya di seluruh dunia. Beberapa produsen panel surya terbesar di dunia adalah:

  1. Jinko Solar: Perusahaan ini berbasis di China dan merupakan produsen panel surya terbesar di dunia.
  2. Trina Solar: Perusahaan ini juga berbasis di China dan merupakan salah satu produsen panel surya terbesar di dunia.
  3. Canadian Solar: Perusahaan ini berbasis di Kanada dan merupakan salah satu produsen panel surya terbesar di dunia.
  4. SunPower: Perusahaan ini berbasis di Amerika Serikat dan merupakan salah satu produsen panel surya terkemuka di dunia.
  5. LG Solar: Perusahaan ini berbasis di Korea Selatan dan merupakan salah satu produsen panel surya terkemuka di dunia.
  6. Hanwha Q Cells: Perusahaan ini berbasis di Korea Selatan dan merupakan salah satu produsen panel surya terkemuka di dunia.
  7. First Solar: Perusahaan ini berbasis di Amerika Serikat dan merupakan salah satu produsen panel surya terkemuka di dunia.
  8. Yingli Solar: Perusahaan ini berbasis di China dan merupakan salah satu produsen panel surya terbesar di dunia.
  9. Sharp Solar: Perusahaan ini berbasis di Jepang dan merupakan salah satu produsen panel surya terkemuka di dunia.
  10. JA Solar: Perusahaan ini berbasis di China dan merupakan salah satu produsen panel surya terbesar di dunia.

Bahaya dan resiko Panel Surya

Panel surya memiliki beberapa bahaya yang perlu diperhatikan, yaitu:

  1. Bahaya listrik: Panel surya menghasilkan arus listrik yang bisa sangat berbahaya jika tidak dihadle dengan benar. Tegangan panel surya bisa mencapai hingga ratusan volt dan bisa menyebabkan luka serius atau bahkan kematian jika terjadi kontak langsung dengan panel surya atau kabelnya.
  2. Bahaya kebakaran: Panel surya yang rusak atau terkena sinar matahari langsung dalam kondisi tertentu bisa menyebabkan kebakaran. Kebakaran ini bisa menyebabkan kerusakan yang besar jika tidak diatasi dengan cepat.
  3. Bahaya radiasi: Panel surya tidak menghasilkan radiasi seperti reaktor nuklir, tetapi ada beberapa bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi panel surya yang berbahaya bagi lingkungan. Oleh karena itu, pengolahan limbah dari proses produksi panel surya harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan cara yang aman.
  4. Bahaya penggunaan baterai: Panel surya sering kali digunakan dengan baterai yang dapat menimbulkan risiko keamanan tambahan. Baterai bisa mengalami korsleting, kebocoran asam, atau bahkan meledak jika tidak dijaga dengan baik.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menginstal dan menggunakan panel surya dengan benar dan mengikuti petunjuk penggunaan yang disediakan oleh produsen. Selain itu, jika terjadi kerusakan pada panel surya, segera hentikan penggunaan dan hubungi teknisi terlatih untuk memperbaikinya.

bahaya panel surya

Tantangan Bisnis Panel Surya

Meskipun bisnis panel surya memiliki potensi yang besar, namun ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam menjalankan bisnis ini, antara lain:

  1. Persaingan yang ketat: Bisnis panel surya saat ini menjadi semakin populer, sehingga persaingan di pasar semakin ketat. Terdapat banyak produsen panel surya dan perusahaan instalasi yang bersaing dalam penawaran harga dan kualitas.
  2. Fluktuasi harga bahan baku: Harga bahan baku, seperti silikon, aluminium, dan kabel listrik, bisa sangat fluktuatif dan berdampak pada harga panel surya. Hal ini membuat bisnis panel surya memiliki risiko tinggi terkait biaya produksi dan keuntungan.
  3. Biaya investasi yang tinggi: Investasi awal dalam bisnis panel surya bisa sangat tinggi karena peralatan dan teknologi yang diperlukan untuk produksi dan instalasi panel surya sangat mahal. Ini bisa menjadi kendala bagi banyak perusahaan yang ingin memasuki pasar.
  4. Ketergantungan pada kebijakan pemerintah: Kebijakan pemerintah yang berubah-ubah terkait insentif dan subsidi panel surya bisa memengaruhi permintaan dan penjualan panel surya. Jika pemerintah menarik kembali insentif atau subsidi, maka permintaan dan penjualan panel surya bisa menurun.
  5. Masalah kualitas produk: Masalah kualitas produk, seperti kebocoran air pada panel surya atau kerusakan pada inverter, bisa membuat reputasi perusahaan menjadi buruk dan berdampak negatif pada penjualan.

Namun, di sisi lain, bisnis panel surya juga memiliki peluang besar di pasar yang terus berkembang karena semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya energi terbarukan dan ramah lingkungan.

Builder Indonesia

Builder ID, Platform Online terdepan tentang teknologi konstruksi. Teknik perkayuan, teknik bangunan, Teknik pengelasan, Teknik Kelistrikan, teknik konstruksi, teknik finishing dan pengecatan.Review produk bangunan, review Alat pertukangan, informasi teknologi bahan bangunan, inovasi teknologi konstruksi

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Non Aktifkan Adblocker untuk Bisa membaca Artikel Kami