Kelistrikan dan Elektronika

Perbedaan PreAmplifier dengan Amplifier Pada Sistem Audio

Mengenal Beda Preamp dengan Amplifier

Perbedaan PreAmplifier dengan Amplifier Pada Sistem Audio. Selama ini ada beberapa istilah dalam audio yang cukup membuat bingung. Yaitu Preamplifier dengan Amplifier. Karena keduanya memiliki nama yang identik dan mempunyai fungsi yang menunjang satu sama lain.

Saat ini banyak perangkat audio yang sudah terintegrasi atara Preamplifier dengan amplifier. Namun pada beberapa perangkat yang lebih advance dan pro keduanya kerap dipisahkan dalam tools yang berbeda terutama untuk recording dan pro audio lainnya.

Apa Itu Pre Amplifier?

Preamplifier, juga dikenal sebagai preamp, adalah penguat elektronik yang mengubah sinyal listrik lemah menjadi sinyal keluaran yang cukup kuat untuk untuk diproses lebih lanjut ke penguat daya seperti amplifier atau speaker. Tanpa Preamplifier, sinyal akhir akan berisik atau terdistorsi.

Preamp biasanya digunakan untuk memperkuat sinyal dari sensor analog seperti mikrofon, CD, blueray dll. Karena itu, preamplifier sering ditempatkan dekat dengan sensor untuk mengurangi efek noise dan interferensi.

Dikutip dari blog www.anistardi.wordpress.com, secara umum fungsi pre amplifier adalah sebagai berikut:

  • Input Selector

Input Selector atau pemilih sumber suara. Sumber suara bisa berasal dari CD/DVD/Blu-ray player, pemutar piringan hitam, media player, dan lainnya

  • Volume Control

Mengatur seberapa kencang suara digunakan volume control. Umumnya cara kerja volume control adalah melemahkan sinyal input dengan potensiometer.

  • Tone Control

Untuk mengkoreksi respon frekuensi sistem secara keseluruhan (termasuk respon frekuensi ruangan) diperlukan equalizer. Namun equalizer dianggap terlalu rumit untuk diimplementasikan pada pre-amp sehingga hanya diterapkan pengkoreksi frekuensi ujung bawah (bass) dan ujung atas (treble) saja, yang biasa disebut tone control.

  • Balance Control 

Balance control berfungsi untuk menyeimbangkan suara antara speaker kiri dan kanan.

  • Penguat Tegangan
Baca Juga:  Optocoupler: Pengertian, Jenis, dan Cara Kerja Optocoupler

Sensitivitas input amplifier berbeda-beda besarnya dan tidak memiliki standard. Sedangkan output sumber suara memiliki standard. Untuk koneksi un-balanced yang digunakan untuk home audio, standard tegangan line out sebesar 0,316V rms atau -10dBV. Sedangkan untuk koneksi balanced yang digunakan untuk audio-pro adalah 1,228V rms. Seringkali amplifier memerlukan tegangan input lebih dari 0,316V rms agar menghasilkan daya maksimalnya. Untuk itu diperlukan penguat tegangan. Umumnya penguatan/gain dari penguat tegangan ini antara 3x sampai 10x (9,54 dB – 20 dB).

 

Perbedaan PreAmplifier dengan Amplifier, Apa Itu Amplifier?

Penguat (bahasa Inggris: Amplifier) adalah komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga secara umum). Dalam bidang audio, amplifier akan menguatkan signal suara (yang telah dinyatakan dalam bentuk arus listrik) pada bagian inputnya menjadi arus listrik yang lebih kuat di bagian outputnya.

Baca Juga:  Jenis Pipa untuk Instalasi Listrik Rumah dan Gedung

Besarnya penguatan ini sering dikenal dengan istilah gain. Nilai dari gain yang dinyatakan sebagai fungsi frekuensi disebut sebagai fungsi transfer. Power amplifier bertugas sebagai penguat akhir dari preamplifier menuju ke driver speaker.

Amplifier pada umumnya terbagi menjadi dua yaitu Power Amplifier dan Integrated Amplifier. Power Amplifier adalah penguat akhir yang tidak disertai dengan tone control (volume, bass , treble), sebaliknya integrated amplifier adalah  penguat akhir yang telah disertai dengan tone control.

Setelah mengerti pengertian dan fungsinya, maka anda perlu tahu cara memilih amplifier yang bagus. Pertama, anda bisa memilih berdasarkan jenis yang sesuai dengan kebutuhan anda. Umumnya, amplifier akan tersedia dengan dua jenis, yakni stereo dan juga mono. Dimana, keduanya akan memiliki keunggulan dan fungsinya masing masing.

Untuk anda yang ingin memilih amplifier jenis stereo, maka perangkat satu ini akan berfungsi untuk menguatkan dua jalur audio. Sebab, jenis ini mempunyai dua buah input dan juga dua buah output. Sedangkan untuk anda yang memilih amplifier mono, maka anda akan mendapatkan alat dengan penguat satu jalur sinyal saja.

 

Cara Kerja Amplifier

Rangkaian pada amplifier audio tersusun atas rangkaian tertentu agar bisa menghasilkan gain dari arus dan tegangan. Cara kerjanya melalui beberapa tahap, mulai dari amplificasi tegangan hingga mencapai tahap output daya. Lebih lengkapnya, berikut adalah cara kerja amplifier tersebut.

Baca Juga:  Teknologi RFID, Mengenal Fungsi dan Cara Kerja RFID

1. Tahap Penguat Tegangan

Tahap ini adalah tahap pertama. Sinyal pada input daya dari sumber kemudian diberikan ke amplifier elektronik. Sinyal ini memiliki kisaran millivolt dan berperan untuk menggerakkan tahap berikutnya. Jadi pada tahap ini sejumlah besar tegangan diperkuat untuk memproses di tahap selanjutnya.

2. Tahap Driver

Tahap ini merupakan tahap tengah yang perannya menampilkan amplifikasi tegangan dan tahap output (keluaran) daya. Tahap penguat tegangan saja masih belum cukup untuk bisa mendorong pada tahap output daya.

Karena mempunyai impedansi input daya yang rendah, tahap kedua inilah yang berperan sebagai tahap tengah yang menghasilkan keuntungan dari arus. Tak hanya itu, pada tahap ini juga menghasilkan keuntungan dari daya yang juga cukup.

3. Tahap Output

Ini adalah tahapan terakhir dari cara kerja amplifier. Pada tahap ini terdapat dua garis besar, yaitu pengaturan push and pull dan trasistor tunggal. Namun, kebanyakan lebih memilih menggunakan pengaturan push-pull.

Hal tersebut karena pengaturan ini dianggap lebih efisien, output daya yang dihasilkan juga tinggi. Selain itu, kelebihannya ada pada pembatalan arus DC dan pembatalan harmonik.

 

Builder Indonesia

Builder ID, Platform Online terdepan tentang teknologi konstruksi. Teknik perkayuan, teknik bangunan, Teknik pengelasan, Teknik Kelistrikan, teknik konstruksi, teknik finishing dan pengecatan.Review produk bangunan, review Alat pertukangan, informasi teknologi bahan bangunan, inovasi teknologi konstruksi

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Non Aktifkan Adblocker untuk Bisa membaca Artikel Kami