Arsitektur

Rumah Tropis? Ini Penjelasan Tentang Arsitektur Tropis

Rumah Tropis? Ini Penjelasan Tentang Arsitektur Tropis. Secara sederhana pengertian arsitektur tropis (lembab) adalah suatu rancangan arsitektur yang mengarah pada pemecahan problematik iklim tropis (lembab). Sementara iklim tropis lembab sendiri dicirikan oleh beberapa faktor iklim (climatic factors) sebagai berikut:

  • Curah hujan tinggi sekitar 2000-3000 mm/tahun (Jakarta + 2000 mm/th atau rata-rata + 160 nmm/bulan). Ada bagian di Indonesia dengan curah hujan rendah seperti Nusa Tenggara Timur.
  • Radiasi matahari relatif tinggi sekitar 1500 hingga 2500 kWh/m 2 /tahun (Jakarta + 1800kWh/m 2 /tahun)
  • Suhu udara relatif tinggi untuk kota dan kawasan panatai atau dataran rendah (Jakarta antara 23 o hingga 33 o C). Untuk kota dan kawasan di dataran tinggi (Bandung, Lembang, Malang, Bukit Tinggi, dan lainnya) suhu udara cukup rendah, sekitar 18 o hingga 28 o C atau lebih rendah.
  • Kelembaban tinggi (Jakarta antara 60 hingga 95%)
  • Kecepatan angin relatif rendah (dalam kota Jakarta rata-rata di bawah 5 m/s)

Bangunan atau arsitektur merupakan media untuk memodifikasi iklim luar (external climate) yang tidak dikehendaki (tidak nyaman) menjadi iklim dalam (internal climate) yang nyaman (atau dikehendaki) oleh penghuni bangunan. Arsitektur tropis adalah arsitektur yang dirancang untuk memodifikasi iklim tropis luar yang tidak nyaman menjadikan iklim di dalam bangunan yang nyaman.

Arsitektur yang dirancang dengan memberi penekanan pada pemecahan problematik iklim setempat, apapun jenis iklimnya – termasuk iklim tropis, dengan sendirinya akan hemat energi.

Meskipun demikian, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penghematan energi dalam bangunan yang telah beradaptasi dengan iklim setempat (climate sensitive building) ternyata masih dapat ditingkatkan lagi.

 

Rumah Tropis dan Perubahan Iklim

Pada umumnya arsitektur tropis hanya dijelaskan sebatas bagaimana bangunan tersebut mampu melindungi pemakainya dari hujan dan terik matahari. Dua faktor iklim ini yang pada umumnya paling dikenal sebagai ciri iklim tropis, meskipun sesungguhnya belum cukup.

Dengan sasaran di atas, suatu karya arsitektur yang menggunakan atap dan overstek (overhang) lebar – seperti yang dapat dijumpai pada atap-atap arsitektur tradisional (vernakular) Indonesia, sudah dianggap cukup memenuhi syarat sebagai arsitektur tropis.

Baca Juga:  Tinggi Plafon Ideal untuk Daerah Tropis Secara Etstetis dan Fungsi

Dalam konteks arsitektur tropis masa kini, di mana yang dibicarakan adalah bangunan modern, yang digunakan mewadahi aktifitas modern, serta lokasi bangunan pada umumnya berada di kawasan kota-kota besar yang sudah tidak dapat diharapkan lagi memiliki suhu lingkungan rendah, maka pengertian arsitektur tropis pun akan cenderung bergeser.

Bahwa atap dan overstek lebar mampu menciptakan suhu nyaman di dalam rumah-rumah tradisional masa lalu atau rumah-rumah di pedesaan, untuk konteks bangunan tropis modern masa kini penyelesaian semacam itu tampaknya belum cukup. Kondisi iklim di pusat kota berbeda dengan kondisi iklim di tepi kota atau di kawasan pedesaan.

Diperlukan strategi rancangan tambahan untuk menciptakan rumah tropis yang mampu memberikan kenyamanan pengguna bangunan dengan energi rendah.
Tngginya suhu udara rata-rata di daerah tropis, terutama di dataran rendah, strategi penghematan energi dalam bangunan harus diarahkan untuk menjaga agar suhu udara di dalam bangunan tidak meningkat saat siang hari ketika matahari bersinar terik. Dengan kata lain, bangunan harus mampu meminimalkan ‘perolehan panas’ (heat gain) matahari.

 

Ciri-ciri Rumah Tropis

  • Ruang Atap

Atap adalah salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan ketika Anda hendak membangun sebuah rumah hunian tropis. Atap merupakan pelindung rumah dari cahaya matahari, angin, hujan dan bahaya-bahaya lainnya. Ada banyak jenis-jenis atap rumah. Pada gaya rumah tropis, atap yang dibutuhkan idealnya memiliki kemiringan minimal 30 derajat. Jika menggunakan atap berbahan seng derajat yang dibutuhkan adalah 15 derajat, sedangkan sirap minimal 22,5 derajat. Hal ini berfungsi untuk mengurangi hawa panas yang masuk melalui atap rumah. Akan tetapi, jika Anda menggunakan atap seng maka udara di dalam rumah cenderung panas. Anda dapat membaca cara meredam panas atap seng paling ampuh untuk mengatasinya.

Baca Juga:  Bangunan Modular Prefabrikasi, Kelebihan dan Proses Produksinya

 

  • Overstek

Rumah tropis cenderung memiliki bentuk overstek atap yang cukup besar. Hal ini merupakan salah satu bentuk pencegahan hawa panas masuk secara berlebihan ke dalam rumah Anda. Fungsi lain overstek ini juga dapat mengurangi serta melindungi rumah dari hujan yang serta angin agar suasana di dalam tetap aman dan nyaman.

 

  • Dinding Rumah

Pada rumah tropis, dinding juga merupakan bagian yang penting. Fungsi dinding adalah sebagai pemikul beban atap, pelindung serta sebagai pembatas ruang. Prinsip utama hunian tropis merupakan adanya ruang terbuka sehingga dinding perlu diberikan banyak lubang ventilasi.

Dinding juga memerlukan perlindungan terhadap cahaya matahari agar suhu dinding tidak panas dan meneruskan aliran panas kedalam interior rumah. Hal ini sering kali luput dari perhatian sehingga pada siang hari rumah akan terasa panas. Pada rumah tropis, usahakan tidak menggunakan dinding terlalu banyak. Perbanyak teras untuk memperluas pandangan ke alam luar yang hijau.

 

  • Jendela

Anda dapat menggunakan jendela yang tidak terlalu lebar dan ukuran sedang. Jangan lupa, sertai gorden sebagai pelindung jendela. Pastikan setiap bukaan yang ada dirumah entah itu jendela atau pun ventilasi memiliki orientasi utara/selatan. Untuk iklim tropis, usahakan Anda meminimalkan luas permukaan rumah yang menghadap kearah timur dan barat karena paparan cahaya mataharinya sangat tinggi.

Baca Juga:  Desain Detail Struktur, Mengenal Desain Terperinci Struktur

 

  • Warna Interior Rumah

Jika anda ingin menghadirkan nuansa tropis di dalam rumah anda, pilihlah cat dinding dengan warna-warna cerah yang memiliki unsur-unsur alam sebagai pilihan utama. Hal ini karena warna-warna cerah memiliki sifat menyerap panas dan tidak memantulkan. Untuk pilihan warna, Anda dapat membaca warna cat rumah elegan atau cat tembok anti lembab  sebagai rekomendasi.  Jika anda menggunakan warna putih, memasang bingkai-bingkai bercat oranye atau biru sebagai dekorasi di dinding.  Sementara itu, untuk lantai anda dapat memilih warna terakota dan pasir.

 

  • Pembagian Ruangan

Pembagian ruang di dalam rumah tropis tidak selalu harus tertutup. Beberapa ruang dapat diciptakan tanpa menggunakan sekat. Ini akan membantu Anda memberikan kesan luas pada rumah serta sirkulasi udara lebih sehat. Hal ini merupakan salah satu ciri-ciri rumah sehat .

 

  • Harmoni Interior dan Eksterior

Perlunya harmonisasi lingkungan antara bagian eksterior rumah dan interior rumah. Hal ini dapat diciptakan dengan menghadirkan teras rumah yang dihiasi berbagai tanaman lengkap dengan kursi bambu atau kayu. Anda dapat bersantai seraya menikmati indahnya taman rumah anda.

 

  • Taman Rumah

Taman adalah salah satu elemen penting dalam rumah tropis. Taman yang baik merupakan salah satu ciri-ciri lingkungan yang sehat. Area taman rumah anda dapat dipercantik dengan memberikan berbagai jenis bunga untuk taman  serta tambahan sentuhan alam seperti unsur kayu untuk lampu taman. Bisa saja berupa lampion yang terbuat dari kayu atau pun bambu. Disekitar taman juga dapat ditambahkan dengan batu-batu kali.

Builder Indonesia

Builder ID, Platform Online terdepan tentang teknologi konstruksi. Teknik perkayuan, teknik bangunan, Teknik pengelasan, Teknik Kelistrikan, teknik konstruksi, teknik finishing dan pengecatan.Review produk bangunan, review Alat pertukangan, informasi teknologi bahan bangunan, inovasi teknologi konstruksi

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Non Aktifkan Adblocker untuk Bisa membaca Artikel Kami