ArsitekturInterior

Tinggi Plafon Ideal untuk Daerah Tropis Secara Etstetis dan Fungsi

Tinggi Plafon Ideal untuk Daerah Tropis Secara Etstetis dan Fungsi. Plafon memiliki beberapa fungsi, mulai dari penutup rangka atap, peredam panas, hingga peredam suara. Selain dibuat untuk menjalankan fungsi-fungsi tersebut, plafon juga memiliki peran besar dalam menentukan gaya atau kesan pada ruangan di dalam rumah. Oleh karenanya, bagian plafon atau langit-langit rumah haruslah direncanakan dan diperhatikan dengan baik.

Pada iklim tropis (Indonesia) semakin tinggi plafon memungkinkan sirkulasi udara yang lebih baik. Jadi rumah terasa lebih sejuk dan dingin. Selain itu jika area dinding yang tinggi dibuat dengan material kaca, matahari dapat masuk ke dalam rumah dengan bebas. Anda jadi hemat listrik di siang hari serta ruangan terasa tak lembab. Ukuran plafon paling ideal adalah antara 2.8 – 3.2 meter.

Rumah-rumah di daerah beriklim dingin cenderung mempunyai plafon rendah. Di Jepang atau Eropa, misalnya. Tinggi plafon 2,4 atau 2,5 meter adalah hal yang biasa. Alasannya adalah penghematan energi. Semakin tinggi plafon semakin tinggi pula pemanasan diperlukan.

Baca Juga:  Memilih Lantai Vinyl, Pahami Sebelum Membeli Lantai Vinyl

Untuk menentukan tinggi plafon standar sebuah ruangan berlaku rumus (panjang + lebar)/2. Contohnya jika sebuah ruangan berukuran 3×4 meter maka plafon akan tampak proposional dengan ukuran (3+4)/2=3.5 m. Intinya semakin besar ruangan semakin tinggi plafonnya. Plafon harus selalu lebih tinggi daripada lebar ruangan. Karena bila tak diimbangi dengan plafon yang tinggi ruangan besar akan tampak seperti lorong yang pengap.

Tinggi Plafon Ideal Berdasarkan Proporsi dan estetika

Tinggi plafon ideal pada desain arsitektur tak lain bicara tentang proporsi ruang. Desain yang indah itu berarti proporsional. Para mahasiswa arsitektur umumnya tahu bahwa untuk menentukan tinggi plafon standard sebuah ruangan berlaku rumus: (panjang + lebar)/2. Artinya sebuah ruangan berukuran 3x4m akan tampak proporsional bila plafonnya berukuran sekitar (3+4)/2=3,5m.

Baca Juga:  Prinsip Dasar Desain Eksterior Bangunan

Tentu saja ini bukan rumus matematis baku karena proporsi ideal dapat diolah melalui penataan interior yang baik. Intinya, semakin besar ruangan, kian tinggi plafon.

Bisa juga plafon lebih tinggi dari lebar ruangan. Bila tidak diimbangi plafon yang tinggi, ruangan yang besar akan tampak seperti lorong yang pengap.

Karena itu, jika ruang keluargamu cukup luas, semisal 8x5m tanpa sekat-sekat, kamu dapat membuat plafon sampai 6-7 m.

 

Plafon Void atau Loft

Jika membangun rumah dua lantai atau lebih, plafon yang tinggi akan tercipta dengan sendirinya. Sebab, biasanya di situ adakan ada void, yakni ruang yang dibiarkan kosong di lantai dua sehingga pandangan dapat langsung terarah ke plafon lantai 2.

Baca Juga:  Pintu Flush Door, Perkembangan Pintu Engineering Eco friendly

Penciptaan plafon yang tinggi dapat juga dilakukan dengan mengekspos kemiringan atap. Dengan cara itu dapat menciptakan plafon yang indah sehingga ruangan akan terasa lebih luas.

Void dapat juga berarti ruang terbuka tanpa atap di bagian rumah yang hanya mempunyai satu akses yaitu dari depan. Di banyak perumahan, rumah kamu dikelilingi tembok di kiri kanan dan belakang.

Bila kondisi ini yang kamu dapatkan, kehadiran void menjadi vital entah dibagian belakang atau samping rumah. Yaitu agar sirkulasi udara dan cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah.

Builder Indonesia

Builder ID, Platform Online terdepan tentang teknologi konstruksi. Teknik perkayuan, teknik bangunan, Teknik pengelasan, Teknik Kelistrikan, teknik konstruksi, teknik finishing dan pengecatan.Review produk bangunan, review Alat pertukangan, informasi teknologi bahan bangunan, inovasi teknologi konstruksi

Related Articles

2 Comments

  1. Kalo kamar ukuran 4×6 maka tinggi flapond nya adalah (4 + 6) / 2 = 5 meter. Kamar ukuran 14m2 maka tinggi flapond = 7 meter.

    Busyet, ini rumus ngarang dari mana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Non Aktifkan Adblocker untuk Bisa membaca Artikel Kami