Uncategorized

Suka Berkebun? Ini Cara Membuat Kompos Organik untuk Mengoptimalkan Kebunmu

Suka Berkebun? Ini Cara Membuat Kompos Organik untuk Mengoptimalkan Kebunmu. Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologitanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya.

Sumber bahan organik dapat berupa komposs, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah).
Manfaat pupuk organik meliputi:

  • Meningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas,
  • Mengurangi pencemaran lingkungan,
  • Meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan
  • Meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan.
  • Memperbaiki sifat fisika, kimia biologi tanah serta lingkungan.
  • Berperan sebagai sumber energi dan makanan mikroba tanah sehingga dapat meningkatkan aktivitas mikroba tersebut dalam penyediaan hara tanaman.
Baca Juga:  Harga Baterai Gesits Masih Diatas 5 Juta, Bisa Tukar Tambah

Jika kita mau meluangkan sedikit waktu, kita bisa memperoleh bahan pupuk organik setiap hari hanya dari dapur kita. Pada prinsipnya pembuatan komposs memerlukan 2 bahan pembentuk yaitu Bahan Hijau dan bahan Coklat, berikut ini penjelasannya:

Bahan Hijauan:

  • Sayuran hijau
  • Buah-buahan
  • Alga
  • Daun segar
  • Rumput
  • Bubuk sisa teh
  • bubuk sisa kopi
  • kotoran binatang herbivora (pemakan tumbuhan)

 

Bahan Coklat

  • jerami
  • kardus bekas
  • koran bekas (usahakan yg tintanya warna hitam)
  • Serbuk kayu dan pecahan kayu
  • Kertas tisu
  • Kain Katun 100% (bukan sintesis)

 

proses pembuatan kompos
Gambar proses pembuatan kompos, sumber:fix.com

 

Proses pebuatan Kompos:

  • Siapkan wadah atau jika mau ditaruh di halam belakang rumah dengan alas tanah siapkan kayu kotak atau pembatas lainnya agar sampah organik tidak berserakan.
  • Campurkan Sampah Coklat dengan Sampah hijau lalu sebarkan diatas tempat kompos, taburi dengan sedikit tanah.
  • Buat lapisan berikutnya dengan cara yang sama hingga sampah habis.
  • Untuk mempercepat pengomposan bisa ditambahkan mikrobra atau Cairan EM4 (beli ditoko pertanian)
  • Setiap satu minggu aduk untuk menyuplay oksigen kedalam kompos.
  • Setelah kurang lebih 40 hari, cek akhir pupuk kompos. Jika campuran pupuk sudah berwarna kehitaman dan tidak berbau sampah lagi, berarti proses pengomposan telah selesai dan tidak ada masalah.
  • Namun jika berbau tidak sedap berarti ada persoalan yang harus diselesaikan, dibawah ini adalah masalah saat membuat pupuk kompos
Baca Juga:  Intecells, Perusahaan Start Up Baterai Tutup Pendanaan Seri A

 

Masalah dalam proses pengomposan

  • Muncul serangga dan belatung pada proses pembuatan
    Penyebab : Ada bahan-bahan seperti sampah daging, ikan, susu, lemak dan santan dalam bahan bakunya. Atau sampah tidak ditutup.
    Solusi : tutup kompos dengan selapis tanah atau kompos lain atau sebaiknya bahan tersebut tidak dikomposkan.
  • Masalah : Muncul bau busuk (amonia)
    Penyebab : terlalu banyak unsur nitrogen/ jumlah sampah hijau terlalu banyak
    Solusi : menambahkan sampah coklat dan membuka karung untuk menambahkan oksigen.
  • Masalah : Muncul bau busuk (tengik, telur busuk)
    Penyebab : kurang oksigen/terlalu lembab
    Solusi : menambahkan sampah coklat dan membuka karung untuk menambahkan oksigen, mengaduk kompos sampai bau hilang.

 

  • Masalah : tidak terjadi reaksi/perubahan
    Penyebab : nitrogen terlalu rendah , oksigen rendah, kurang lembab
    Solusi : tambahkan sampah hijau untuk meningkatkan kadar nitrogen, kompos dibalik-balik untuk menambah udara atau oksigen.
Baca Juga:  Merawat Produk Bahan Kulit Agar Keindahan dan Kualitasnya Terjaga

Builder Indonesia

Builder ID, Platform Online terdepan tentang teknologi konstruksi. Teknik perkayuan, teknik bangunan, Teknik pengelasan, Teknik Kelistrikan, teknik konstruksi, teknik finishing dan pengecatan.Review produk bangunan, review Alat pertukangan, informasi teknologi bahan bangunan, inovasi teknologi konstruksi

Related Articles

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Non Aktifkan Adblocker untuk Bisa membaca Artikel Kami