Apa Itu Tembaga? Proses Pengolahan, Nilai Ekonomis, & Tantangan Industri Tembaga
Bagaimana Proses Pengolahan tembaga? Negara mana Saja yang menjadi Produsen terbesar?

Tembaga adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik dengan simbol Cu dan nomor atom 29. Tembaga memiliki warna merah kecoklatan dan bersifat lembut dan mudah ditempa, sehingga banyak digunakan dalam industri dan manufaktur.
Tembaga memiliki titik lebur yang relatif rendah (1.085 derajat Celsius) dan titik didih yang tinggi (2.562 derajat Celsius). Tembaga juga memiliki konduktivitas termal dan listrik yang sangat baik, sehingga sering digunakan dalam kabel listrik dan komponen elektronik.
Tembaga ditemukan secara alami di kerak bumi dan dapat diekstraksi dari bijih sulfida tembaga, bijih oksida tembaga, dan bijih karbonat tembaga. Tembaga juga dapat didaur ulang dari limbah elektronik dan kabel listrik.
Tembaga sangat penting bagi kehidupan, karena merupakan salah satu nutrisi esensial yang diperlukan oleh manusia dan hewan. Tembaga digunakan dalam produksi enzim dan dalam pembentukan sel darah merah. Namun, terlalu banyak tembaga dalam tubuh juga dapat menyebabkan keracunan.
Nilai Ekonomis & Kegunaan Tembaga
Tembaga memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena digunakan dalam berbagai industri dan aplikasi. Beberapa di antaranya adalah:
- Industri Elektronik: Tembaga digunakan dalam produksi kabel listrik, transistor, mikrochip, dan komponen elektronik lainnya. Konduktivitas listrik yang baik dan sifat yang mudah dibentuk membuat tembaga menjadi bahan yang ideal untuk aplikasi elektronik.
- Konstruksi: Tembaga digunakan dalam pembangunan gedung dan bangunan sebagai bagian dari sistem pipa dan saluran air. Tembaga juga digunakan dalam atap, pilar, dan dekorasi dalam bangunan karena warnanya yang menarik dan tahan karat.
- Transportasi: Tembaga digunakan dalam produksi kendaraan, seperti mobil dan pesawat terbang, untuk sistem kelistrikan dan rem.
- Peralatan rumah tangga: Tembaga digunakan dalam produksi peralatan rumah tangga seperti panci, wajan, dan oven karena sifatnya yang tahan karat dan konduktivitas termal yang baik.
- Seni dan Kerajinan: Tembaga digunakan dalam seni dan kerajinan seperti patung, perhiasan, dan dekorasi karena keindahannya dan sifatnya yang mudah dibentuk.
Karena nilai ekonomis yang tinggi, permintaan terhadap tembaga cenderung stabil meskipun harga dapat bervariasi tergantung pada pasokan dan permintaan global serta faktor-faktor lain seperti fluktuasi mata uang dan biaya produksi.
Proses Pengolahan Tembaga
Ada beberapa proses pengolahan tembaga yang umum dilakukan untuk menghasilkan tembaga yang siap digunakan dalam berbagai aplikasi industri. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses pengolahan tembaga:
- Penambangan: Bijih tembaga diekstraksi dari tambang terbuka atau bawah tanah menggunakan peralatan berat seperti bulldozer, ekskavator, dan truk pengangkut.
- Penghancuran: Bijih tembaga dihancurkan menjadi ukuran kecil menggunakan mesin penghancur seperti crusher dan ball mill.
- Pemisahan: Bijih tembaga dipisahkan dari material lain seperti batuan dan tanah menggunakan proses pemisahan magnetik, pemisahan gravitasi, dan flotasi.
- Pemurnian: Tembaga diperoleh dari bijih tembaga melalui proses peleburan pada suhu tinggi. Bijih tembaga dicampur dengan bahan tambahan seperti batu kapur dan kalsium untuk membentuk campuran yang disebut matte. Matte kemudian dilebur di dalam tungku peleburan dengan tambahan bahan pengoksidasi seperti oksigen atau gas udara untuk memurnikan tembaga.
- Peleburan: Tembaga pekat yang sudah terbentuk kemudian dilebur dan dicetak menjadi berbagai bentuk seperti balok, batangan, atau kawat.
- Pengolahan lanjutan: Tembaga yang sudah diproses dapat dijalani lebih lanjut untuk menghasilkan produk akhir. Proses pengolahan lanjutan seperti rolling, drawing, dan extrusion dapat dilakukan untuk membuat produk-produk seperti kabel listrik, pipa, plat, dan komponen elektronik.
- Daur ulang: Tembaga dapat didaur ulang dari limbah elektronik dan kabel listrik melalui proses daur ulang, di mana tembaga yang terkandung dalam limbah tersebut dipisahkan dan diolah menjadi produk akhir yang siap digunakan kembali.
Proses pengolahan tembaga dapat bervariasi tergantung pada sumber bijih dan jenis produk akhir yang diinginkan. Namun, langkah-langkah yang dijelaskan di atas umumnya diterapkan dalam pengolahan tembaga.
Resiko Penambangan Tembaga
Tambang tembaga memiliki beberapa risiko bagi lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Berikut adalah beberapa risiko dari tambang tembaga:
- Pencemaran Air dan Tanah: Proses penambangan dan pengolahan tembaga dapat menyebabkan pencemaran air dan tanah dengan limbah yang mengandung bahan kimia berbahaya seperti logam berat dan asam sulfat. Limbah ini dapat merusak ekosistem dan mengancam kesehatan manusia dan hewan yang bergantung pada sumber daya air dan tanah tersebut.
- Kerusakan Habitat: Penambangan tembaga dapat merusak dan menghancurkan habitat alami seperti hutan, padang rumput, dan perairan, yang dapat mengancam keberlangsungan hidup spesies yang hidup di dalamnya.
- Keracunan: Karyawan tambang tembaga yang terpapar bahan kimia berbahaya seperti asam sulfat, tembaga dan arsenik dapat mengalami keracunan dan menderita berbagai kondisi kesehatan yang berbahaya.
- Kecelakaan Kerja: Operasi tambang tembaga melibatkan peralatan yang besar dan berat serta proses produksi yang rumit. Ini meningkatkan risiko kecelakaan kerja yang dapat mengakibatkan cedera atau bahkan kematian bagi pekerja tambang.
- Konflik Sosial: Tambang tembaga dapat menimbulkan konflik sosial dengan masyarakat setempat terutama jika masyarakat merasa bahwa penambangan mempengaruhi hak-hak mereka atas tanah dan sumber daya alam, serta lingkungan mereka.
- Perubahan Sosial: Penambangan tembaga dapat mengubah pola hidup dan budaya masyarakat setempat. Perubahan ini dapat mempengaruhi sistem mata pencaharian mereka dan mengubah struktur sosial di daerah tersebut.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan pengelolaan tambang tembaga yang bertanggung jawab dan berkelanjutan dengan meminimalkan dampak negatif pada lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti regulasi lingkungan dan keselamatan kerja, melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan memberikan kompensasi yang adil kepada masyarakat.
Negara Produsen Tembaga
Beberapa negara di dunia memiliki tambang tembaga yang produktif dan menjadi produsen tembaga utama di dunia. Berikut adalah beberapa produsen tembaga terbesar di dunia:
- Chili: Chili adalah produsen tembaga terbesar di dunia. Negara ini memproduksi sekitar 5,7 juta ton tembaga per tahun, atau sekitar seperempat dari produksi dunia.
- Peru: Peru adalah produsen tembaga terbesar kedua di dunia. Negara ini memproduksi sekitar 2,5 juta ton tembaga per tahun.
- China: China adalah produsen tembaga terbesar ketiga di dunia. Negara ini memproduksi sekitar 1,8 juta ton tembaga per tahun.
- Amerika Serikat: Amerika Serikat adalah produsen tembaga terbesar keempat di dunia. Negara ini memproduksi sekitar 1,2 juta ton tembaga per tahun.
- Australia: Australia adalah produsen tembaga terbesar kelima di dunia. Negara ini memproduksi sekitar 990.000 ton tembaga per tahun.
- Rusia: Rusia adalah produsen tembaga terbesar keenam di dunia. Negara ini memproduksi sekitar 750.000 ton tembaga per tahun.
Selain itu, beberapa perusahaan tambang besar juga merupakan produsen tembaga terbesar di dunia, seperti Freeport-McMoRan yang memiliki tambang Grasberg di Indonesia dan tambang Morenci di Arizona, Amerika Serikat.
Daftar Perusahaan Tembaga Terbesar di Dunia
Berikut adalah beberapa perusahaan tambang tembaga terbesar di dunia:
- Freeport-McMoRan: Freeport-McMoRan adalah perusahaan tambang tembaga terbesar di dunia. Perusahaan ini berbasis di Amerika Serikat dan memiliki tambang Grasberg di Indonesia, tambang Morenci di Arizona, dan tambang Cerro Verde di Peru.
- Codelco: Codelco adalah perusahaan tambang tembaga terbesar kedua di dunia. Perusahaan ini berbasis di Chili dan memiliki tambang-tambang seperti Chuquicamata, Radomiro Tomic, dan El Teniente.
- Glencore: Glencore adalah perusahaan tambang dan perdagangan komoditas global yang berbasis di Swiss. Perusahaan ini memiliki tambang tembaga di Afrika, Amerika Selatan, dan Australia.
- BHP Billiton: BHP Billiton adalah perusahaan tambang global yang berbasis di Australia. Perusahaan ini memiliki tambang Escondida di Chili, tambang Olympic Dam di Australia, dan tambang Antamina di Peru.
- Rio Tinto: Rio Tinto adalah perusahaan tambang dan logam global yang berbasis di Inggris. Perusahaan ini memiliki tambang tembaga di Amerika Serikat, Kanada, dan Mongolia.
- Anglo American: Anglo American adalah perusahaan tambang global yang berbasis di Inggris. Perusahaan ini memiliki tambang tembaga di Amerika Serikat, Chile, dan Afrika Selatan.
- Southern Copper Corporation: Southern Copper Corporation adalah perusahaan tambang tembaga dan logam lainnya yang berbasis di Amerika Serikat. Perusahaan ini memiliki tambang Toquepala dan Cuajone di Peru serta tambang Buenavista di Meksiko.
- KGHM: KGHM adalah perusahaan tambang tembaga terbesar di Eropa dan berbasis di Polandia. Perusahaan ini memiliki tambang-tambang di Polandia dan Amerika Serikat.
Perlu diingat bahwa daftar ini mungkin berubah dari waktu ke waktu karena perubahan dalam produksi dan operasi perusahaan tambang.
Harga Tembaga di Dunia
Harga tembaga dunia fluktuatif dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti penawaran dan permintaan global, kondisi ekonomi global, dan perubahan dalam industri yang menggunakan tembaga. Berikut adalah beberapa contoh harga tembaga dunia dalam beberapa tahun terakhir:
- Pada awal 2021, harga tembaga mencapai level tertinggi dalam hampir satu dekade, yaitu sekitar 9.000 USD per ton. Peningkatan harga ini disebabkan oleh optimisme investor terhadap pemulihan ekonomi global setelah pandemi COVID-19.
- Pada 2019, harga tembaga mencapai titik terendah dalam tiga tahun terakhir, yaitu sekitar 5.500 USD per ton. Penurunan harga ini disebabkan oleh perlambatan ekonomi global dan ketidakpastian perdagangan antara Amerika Serikat dan China.
- Pada 2017, harga tembaga mencapai level tertinggi dalam tiga tahun terakhir, yaitu sekitar 6.600 USD per ton. Peningkatan harga ini disebabkan oleh permintaan yang kuat dari sektor konstruksi dan industri otomotif.
Namun, perlu diingat bahwa harga tembaga dapat berubah sewaktu-waktu dan bergantung pada banyak faktor, termasuk kondisi ekonomi global, produksi tambang, dan permintaan industri



