Konstruksi

Rencana Manajemen Konstruksi, Tujuan dan Tahapannya

Rencana Manajemen Konstruksi. Manajemen proyek adalah yaitu suatu metode pengelolaan yang dikembangkan secara ilmiah dan intensif sejak pertengahan abad ke-20 untuk menghadapi kegiatan khusus yang berbentuk proyek. Hal ini merupakan usaha agar tujuan kegiatan dapat tercapai secara efisien dan efektif.

Rencana Manajemen Konstruksi sering digunakan oleh klien untuk memetakan seluruh proyek dari tujuan bisnis awal hingga evaluasi. CMP yang merinci jadwal dan biaya tugas bangunan, sering kali disiapkan oleh kontraktor, dengan informasi terperinci tentang bagaimana pekerjaan konstruksi itu harus diselesaikan.

Rencana Manajemen Konstruksi Dimulai dengan Target Akhir

Rencana terbaik adalah rencana yang dibuat dengan mempertimbangkan konstruksi yang telah selesai. Itu berarti bisa memvisualisasikan bangunan atau struktur masa depan dan lingkungannya, serta proses pembangunan untuk sampai ke sana.

Proyek konstruksi seringkali merupakan hal yang rumit. Mendapatkan rencana yang selaras dengan tujuan, sambil tetap memenuhi persyaratan pelanggan, seringkali merupakan proses perbandingan dan penyesuaian yang berulang sampai semuanya sejalan.

Baca Juga:  Meeting Pra-konstruksi Sebelum Memulai Proyek

Rencana bisnis

Semakin besar proyek, semakin “rencana bisnis” ini menjadi perlu. Ini menjelaskan apa dan di mana proyek itu, mengapa itu dilakukan (manfaat yang diharapkan), bagaimana itu akan dilakukan, dan siapa yang akan melakukannya, kapan. Bagian dalam Rencana Manajemen Konstruksi semacam ini meliputi:

  • Manfaat bisnis
  • Izin kelayakan / perencanaan
  • Deskripsi Proyek
  • Manajer / tim konstruksi Klien
  • Desain proyek
  • Proses penawaran dan kontrak
  • Proses konstruksi
  • Pekerjaan dan cacat periode pertanggungan
  • Evaluasi setelah pekerjaan

Meskipun Rencana Manajemen proyek ini sering diproduksi oleh atau atas nama klien, seorang kontraktor dapat memberikan masukan dan gagasan. Kontraktor bisa terlibat sejak awal untuk mendefinisikan aspek-aspek manfaat bisnis dengan klien. Dokumen kontraktor mengenai jadwal dan biaya dapat muncul dalam rencana sebagai tambahan atau referensi.

Rencana Manajemen Konstruksi: Manajemen proyek

Untuk fase konstruksi dan kegiatan, seorang kontraktor dapat menyiapkan rencana manajemen konstruksi untuk merinci jadwal dan biaya proyek. Ini termasuk waktu tugas konstruksi individu, rincian biaya yang diproyeksikan,  informasi tentang teknologi, dan bahan yang akan digunakan.

Baca Juga:  Pahami Ini untuk Pengerjaan Cor Beton di Musim Hujan

Banyak software konstruksi bisa membantu mengotomatisasi dan mempercepat produksi Rencana Manajemen Konstruksi semacam ini. Software ini bisa diinstal pada komputer perusahaan maupun yang terintegrasi secara online dengan sistem cloud computing, Software ini mencakup:

  • Manajemen proyek kegiatan konstruksi
  • CAD (desain dengan bantuan komputer) untuk menyiapkan gambar proyek 2D atau 3D
  • Perkiraan konstruksi untuk proyek penetapan biaya
  • Akuntansi konstruksi

Software BIM (Building Information Modelling) dapat menggabungkan semua informasi yang berbeda secara efektif untuk membuat Rencana Manajemen Konstruksi yang lebih luas.

 

Tahapan Manajemen Proyek

 

  • Project Definition (Pendefinisian Proyek)

 

Mendefinisikan tujuan proyek dan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan agar proyek yang dilaksanakan tersebut berhasil dengan kualitas yang diinginkan.

 

  • Project Initiation (Inisialisasi Proyek)

 

Perencanaan awal terhadap sumber daya yang akan digunakan sebelum suatu proyek dimulai.

 

  • Project Planning (Perencanaan Proyek)
Baca Juga:  Fabrikasi Struktur Baja, Proses dan Tahapan Fabrikasi Struktur Baja

 

Menguraikan dengan jelas bagaimana sebuah proyek harus dijalankan. Pada project planning ini, akan terlihat dengan jelas pentingnya segitiga manajemen proyek yaitu waktu, biaya, dan ruang lingkup suatu proyek.

 

  • Project Execution (Pelaksanaan Proyek)

 

Melakukan pekerjaan agar proyek yang dimaksud tersebut berhasil sesuai dengan keinginan.

 

  • Project Monitoring & Control (Pemantauan dan Pengendalian Proyek)

 

Pengambilan langkah-langkah yang diperlukan sehingga pengoperasian proyek berjalan dengan lancar.

 

  • Project Closure (Penutupan Proyek)

 

Menerima hasil akhir dari proyek dan menghentikan semua penggunaan sumber daya.

Membangun Lokasi Proyek

Bergantung pada ukuran dan sifat proyek bangunan, termasuk pembongkaran dan penggalian, pemerintah daerah setempat mungkin memerlukan rencana manajemen konstruksi untuk persetujuan. hal-hal yang harus diperhatikan meliputi:

  • Keamanan publik dan keamanan lokasi proyek
  • Jam beroperasi
  • Kontrol untuk membatasi kebisingan dan getaran
  • Manajemen udara, debu, stormwater, dan sedimen yang tepat
  • Limbah dan material digunakan kembali
  • Manajemen lalu lintas.

 

Builder Indonesia

Builder ID, Platform Online terdepan tentang teknologi konstruksi. Teknik perkayuan, teknik bangunan, Teknik pengelasan, Teknik Kelistrikan, teknik konstruksi, teknik finishing dan pengecatan.Review produk bangunan, review Alat pertukangan, informasi teknologi bahan bangunan, inovasi teknologi konstruksi

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Non Aktifkan Adblocker untuk Bisa membaca Artikel Kami