Download Pedoman Pekerjaan Beton by Wijaya Karya

Download Pedoman Pekerjaan Beton by Wijaya Karya. Meskipun pekerjaan membuat beton adalah pekerjaan dengan pengetahuan umum yang sederhana namun pada prakteknya banyak terjadi problem dalam pengaplikasiannya. Banyak faktor kegagalan dari pekerjaan beton, bukan faktor material betonnya semata. Namun juga karena kurangnya disiplin untuk menerapkan pengetahuan umum dan cara sederhana untuk membuat adukan beton, mengecor, dan merawat beton.
Oleh karena itu, kami berusaha menjembatani pengetahuan agar disiplin dalam teori pembuatan beton dapat di praktekkan dengan tepat. kami berusaha mencarikan referensi yang cukup mudah dipahami dan diaplikasikan. Setelah mendapatkan materi Pedoman Pekerjaan beton yang disusun oleh tim Wika kami bermaksud menyebarkannya kepada para pembaca.
Silahkan Klik Download Pedoman Pekerjaan Beton by Wijaya Karya ini.
Apa Itu Beton?
Material komposit yang terdiri dari medium pengikat (pada umumnya campuran semen hidrolis dan air), agregat halus (pada umumnya pasir) dan agregat kasar (pada umumnya kerikil) dengan atau tanpa bahan tambahan/campuran/additives.
Download Pedoman Pekerjaan Beton: Jenis-jenis beton
a. Beton ringan
Berat jenisnya<1900 kg/m 3 , dipakai untuk elemen non-struktural. Dibuat dengan cara-cara berikut: membuat gelembung udara dalam adukan semen, menggunakan agregat ringan (tanah liat bakar/batu apung) atau pembuatan beton non-pasir.
b. Beton normal
Berat jenisnya 2200-2500 kg/m 3 , dipakai hampir pada semua bagian struktural bangunan.
c. Beton berat
Berat jenis>2500 kg/m 3 , dipakai untuk struktur tertentu, misal: struktur yang harus tahan terhadap radiasi atom.
d. Beton jenis lain
- Beton massa (mass concrete)
Beton yang dituang dalam volume besar, biasanya untuk pilar, bendungan dan pondasi turbin pada pembangkit listrik. Pada saat pengecoran beton jenis ini, pengendalian diutamakan pada pengelolaan panas hidrasi yang timbul, karena semakin besar massa beton maka suhu didalam beton semakin tinggi. Bila perbedaan suhu didalam beton dan suhu di permukaan beton >20 o C dapat menimbulkan terjadinya tegangan tarik
yang disertai retak-retak. - Ferosemen (ferrocement)
Mortar semen yang diberi anyaman kawat baja. Beton ini mempunyai ketahanan terhadap retakan, ketahanan terhadap patah lelah, daktilitas,
fleksibilitas dan sifat kedap air yang lebih baik dari beton biasa. - Beton serat (fibre concrete)
Komposit dari beton biasa dan bahan lain yang berupa serat, dapat berupa serat plastik/baja. Beton serat lebih daktail daripada beton biasa, dipakai pada bangunan hidrolik, landasan pesawat, jalan raya dan lantai jembatan. - Beton siklop
Beton biasa dengan ukuran agregat yang relatif besar-besar. Agregat kasar dapat sebesar 20 cm. Beton ini digunakan pada pembuatan bendungan dan pangkal jembatan. - Beton hampa
Seperti beton biasa, namun setelah beton tercetak padat, air sisa reaksi hidrasi disedot dengan cara vakum (vacuum method) - Beton ekspose
Beton ekspose adalah beton yang tidak memerlukan proses finishing, biasanya beton ini dihasilkan dengan menggunakan bahan bekisting yang
dapat menghasilkan permukaan beton yang halus (misal baja dan multiplek film). Beton ini sering dijumpai pada gelagar jembatan, lisplang, kolom dan balok bangunan
Silahkan Klik Download Pedoman Pekerjaan Beton by Wijaya Karya ini.