China Kloning Sapi Super, menghasilkan 18 Ton Susu Pertahun

Tiga “sapi super” yang dapat menghasilkan susu dalam jumlah yang luar biasa tinggi telah dikloning oleh para ilmuwan China, menurut sebuah artikel oleh media pemerintah China, Global Times.
Hewan-hewan baru akan mengurangi ketergantungan negara pada breed impor, klaim laporan Rabu.
Para peneliti dari Northwest University of Agricultural and Forestry Science and Technology membiakkan dan menghidupkan tiga anak sapi di wilayah Ningxia.
Hewan tersebut berasal dari sapi berproduksi tinggi dari ras Holstein Friesian, yang berasal dari Belanda dan dapat menghasilkan 18 ton susu per tahun, atau 100 ton susu seumur hidupnya.
Seekor anak sapi besar
Anak sapi pertama lahir pada tanggal 30 Desember. Karena ukuran hewan yang besar dengan berat 56,7 kilogram (120 pon), operasi caesar harus dilakukan.
Untuk mendapatkan tiga anak sapi baru, para ilmuwan harus mengkloning 120 embrio dari sel telinga sapi yang sangat produktif. Embrio ini kemudian ditanamkan ke sapi pengganti, tiga di antaranya terbukti berbuah.
Jin Yaping, ilmuwan utama proyek tersebut, mengatakan dia sekarang memiliki rencana ambisius untuk teknologi baru tersebut.
“Kami berencana membutuhkan waktu dua hingga tiga tahun untuk membangun kawanan yang terdiri dari lebih dari 1.000 sapi super, sebagai landasan yang kuat untuk mengatasi ketergantungan China pada sapi perah luar negeri dan masalah risiko ‘tersedak’ [oleh gangguan rantai pasokan] ,” dia berkata.
Diperkirakan hanya lima dari 10.000 ekor sapi di China yang dapat menghasilkan 100 ton susu dalam hidupnya namun hewan ini sering tidak teridentifikasi hingga akhir hayatnya sehingga sulit untuk dikembangbiakkan dan mengakibatkan hilangnya gen mereka, Jin ditambahkan.
China saat ini mengimpor sebanyak 70 persen sapi perahnya
Sebelumnya pada tahun 2022, tim peneliti dari College of Artificial Intelligence di Universitas Nankai di China mengembangkan metode yang sepenuhnya otomatis untuk merekayasa klon babi. Untuk pertama kalinya, tujuh anak babi hasil kloning yang sehat lahir dari ibu pengganti tanpa campur tangan manusia yang menggunakan metode tersebut.
Pada bulan September 2022, Sinogene Biotechnology Co yang berbasis di Beijing berhasil mengkloning serigala Arktik bernama Maya, mencapai perkembangan penting dalam melestarikan spesies langka dan terancam punah.
Maya, berasal dari tundra Arktik Tinggi Kepulauan Ratu Elizabeth Kanada, diciptakan melalui teknik yang sama yang digunakan untuk mengkloning Domba Dolly, mamalia pertama yang direkayasa di Skotlandia pada tahun 1996.
Laporan itu pertama kali diterbitkan di media Global Times yang dikendalikan negara China.



