Bosch Indonesia, 100 Tahun Tumbuh Bersama untuk Inovasi Solusi Teknologi
Bosch Pertama Kali Hadir di Surabaya 1919

Bosch Indonesia, 100 Tahun Tumbuh Bersama untuk Inovasi dan Solusi Teknologi. Bosch perusahaan terkemuka global yang sarat dengan inovasi ternyata sudah hadir di Indonesia sejak 1919. Artinya Bosch sudah hadir di Indonesia jauh sebelum Indonesia merdeka.
Bosch pertama kali memasuki pasar Asia Tenggara di Surabaya, Jawa Timur, tahun 1919. Pada Mei 2008 Bosch mendirikan anak usaha PT Robert Bosch di Jakarta dengan kantor cabang di Surabaya, Medan, Balikpapan, Semarang dan Bali. Mengakhiri tahun fiskal 2018 Bosch mencatat penjualan terkonsolidasi di Indonesia sekitar Rp1,6 triliun, meningkat delapan persen dibandingkan tahun 2017.
Bosch di Indonesia menyediakan berbagai macam produk dan solusi teknologi termasuk komponen, alat diagnostik, dan perlengkapan otomotif, solusi hidrolik drive and control, peralatan rumah tangga, power tools, teknologi bangunan, serta solusi pemanasan.
“Sepanjang 2018, Bosch berhasil mempertahankan pertumbuhan di semua sektor bisnis, memperkuat kehadiran di platform e-commerce, serta meningkatkan visibilitas untuk solusi terkoneksi dan terotomatisasi yang kami miliki,” kata Andrew Powell, Managing Director Bosch, dalam temu media “Getting Closer With Bosch” di Surabaya
“Sepanjang 2018, Bosch berhasil mempertahankan pertumbuhan di semua sektor bisnis, memperkuat kehadiran di platform e-commerce, serta meningkatkan visibilitas untuk solusi terkoneksi dan terotomatisasi yang kami miliki,” kata Andrew Powell, Managing Director Bosch, dalam temu media “Getting Closer With Bosch” di Surabaya, Jumat (18/10/2019).
Di samping itu Bosch juga mengembangkan ragam inovasi untuk lokal. Di antaranya AquaEasy, solusi smart aquaculture yang telah diterapkan di Indonesia. AquaEasy memanfaatkan kekuatan sensor dan algoritma untuk membantu para petambak udang melindungi dan meningkatkan hasil panen mereka secara berkelanjutan.
Inovasi lokal lainnya adalah Bosch Intelligent Microgrid Controller for Asia (BIMA), teknologi dari Bosch untuk mengelola dan menggabungkan daya dari berbagai sumber energi, seperti panel surya, batere atau generator untuk mencapai pasokan energi yang andal dan stabil.
Dengan kecakapan cloud-nya, sistem yang dilengkapi kecerdasan buatan (artificial intelligence) ini secara terus-menerus menganalisis pola penggunaan dan pasokan daya untuk menghindari pemadaman listrik, serta menggunakan sumber energi paling ekonomis. Sistem ini telah dipasang di klinik Nimasi di Nusa Tenggara Timur guna mendukung layanan kesehatan untuk sembilan desa di sekitarnya.
Upaya berkelanjutan untuk menumbuhkan, mempromosikan dan mendukung inovasi, Bosch membuka Bosch Branch Office, Experiental and Innovation Center di Surabaya, Jawa Timur, Februari 2019. Fasilitas seluas 885 meter persegi itui dirancang khusus untuk mendorong pertukaran ide teknologi di antara para profesional, pengusaha, kreator, akademisi, mahasiswa, serta masyarakat umum khususnya di bidang Internet of Things (IoT).
Bosch memulai debut kompetisi IoT di Indonesia, bertajuk “Bosch IoT Hackathon 2019”. Melalui kompetisi ini para digital natives kalangan muda yang cerdas digital ditantang mengembangkan solusi IoT menggunakan Bosch XDK, perangkat pembuat prototipe all-in-one untuk pemrogaman dan konfigurasi yang cepat.
Kegiatan yang disosialiasikan sejak Mei 2019 lalu telah berhasil mengumpulkan 50 tim peserta. Puncak kompetisi Hackathon 2019 digelar 16-17 Oktober 2019 di kantor Bosch Surabaya dengan menghadirkan lima tim finalis. Bosch telah mengumumkan dua pemenang utama, tim Unafeed dari Yogyakarta dengan inovasi alat pakan ikan otomatis, dan tim Ceritech dari Bandung dengan inovasi sistem untuk memonitor pengolahan biji kopi. Tim pemenang berkesempatan bekerjsa secara kolaboratif dengan Bosch dalam mengomersialkan ide mereka. “Kami hanya berharap menciptakan unicorn dari kompetisi ini,” ujar Andri Powell.