Pilih Tukang Harian Atau Borongan? Perhatikan hal ini
Menentukan Tukang harian Atau Borongan untuk Bangun Rumah

Perhatikan rekam jejak tukang atau kontraktor
Ketahui apa yang ingin dikerjakan
Anda perlu tahu rincian apa saja yang ingin anda bangun atau renovasi, dan besaran pekerjaan yang akan dibebankan kepada tukang bangunan atau kontraktor.
Jika lingkup pekerjaan sedikit, anda bisa menyewa jasa tukang bangunan harian (dengan sistem pembayaran per hari. Namun jika pekerjaan banyak, anda disarankan untuk menyewa jasa tukang bangunan borongan.
Cek keahlian
Komunikasi Teratur
Untuk mendapatkan hasil akhir pekerjaan yang baik saat bangun rumah atau melakukan renovasi, cobalah untuk rutin berkomunikasi dengan tukang bangunan yang mengerjakan rumahmu.
Dengan begitu, kamu bisa meminimalisir ketidaksamaan pandangan gambaran kerja dengan tukang bangunan. Rajinlah mengecek pekerjaan tukang supaya semua sama dengan yang kamu inginkan.
Buat kontrak tertulis
Gunakan jasa konsultan arsitektur
Pengawasan arsitek sangat penting untuk kelancaran pekerjaan tukang. Sementara orang Indonesia masih jarang menggunakan jasa konsultan arsitektur untuk membangun rumahnya.
Alasannya, jasa arsitek mahal dan “toh” hanya membantu merancang bentuk rumah. Padahal, arsitek juga membantu menghitung biaya yang harus dikeluarkan, memilih bahan sesuai kebutuhan –sehingga anda dapat terhindar dari penipuan material yang digunakan tukang, sampai mengawasi pekerjaan tukang agar lebih efektif dan efisien.
Dengan kata lain, keberadaan arsitek justru bisa memperkecil pengeluaran. Anda pun bisa memilih jasa arsitek yang sesuai dengan anggaran. “Jika tidak cukup uang untuk memakai jasa arsitek profesional, anda bisa menyewa mahasiswa arsitektur. Mereka bisa dan banyak yang pintar,” ujar Griffith.
Poin kedua dari penjelasan Griffith menyangkut tukang bangunan harian atau borongan, kerap menjadi titik lemah mereka yang hendak membangun rumah. Tukang bangunan harian dan borongan ini dua tipe yang berbeda. Untuk harian, pembayaran upah pekerja dihitung per hari. Misalnya standar bayaran di Jakarta dan sekitarnya Rp 150 ribu per hari per tukang.
Standar upah harian juga tergantung luas bangunan yang dikerjakan dan desain yang dibuat. Jika desain lebih rumit, harga akan lebih mahal. Untuk borongan, upah dibayar keseluruhan sampai pekerjaan selesai. Misal jika tukang diminta untuk membuat garasi dengan upah disepakati Rp 1 juta, tak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan garasi itu, upah tetap akan sama.
Ia juga tak setuju dengan pendapat bahwa tukang bangunan yang dibayar harian cenderung lambat bekerja. Menurutnya, kadang tukang bangunan meninggalkan pekerjaan untuk besok bukan agar mendapat bayaran lebih, tetapi memang tidak bisa dilanjutkan hari itu.
Menurutnya, pengguna jasa kontraktor atau tukang bangunan harus tahu betul lingkup pekerjaan yang dibebankan kepada tukang. Kunci lainnya ialah pada pengawasan. Di sinilah peran penting arsitek –bahkan untuk rumah sederhana, agar ia bisa mengawasi betul pekerjaan tukang bangunan sehingga hasil akhir bangunan memuaskan seperti yang anda harapkan.
Tips Memilih Tukang Bangunan Borongan
Sementara, jika kamu memutuskan menggunakan tukang bangunan borongan, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan:
- Tukang bangunan borongan cenderung mengerjakan pekerjaan yang lebih rumit, untuk itu jenis tukang bangunan akan cocok jika kamu sedang melakukan pembangunan atau renovasi besar-besaran.
- Sistem borongan membuat pekerjaan juga cenderung lebih cepat selesai. Sebab, mereka sudah dibayar atas satu pekerjaan yang diminta bukan dari waktu yang dihabiskan. Hal itulah yang akan membuat jasa tukang bangunan borongan akan memilih mengerjakannya dengan cepat untuk menghemat waktu.
- Jika melakukan pekerjaan skala besar, biaya jasa tukang bangunan borongan juga cenderung lebih murah daripada menggunakan sistem harian.



