Audio & VideoKelistrikan dan Elektronika

Mengenal Trafo CT (Center Tapped) dan Non CT Serta Cara Kerjanya

Kelebihan Trafo CT dan Non CT untuk Audio

Mengenal Trafo CT (Center Tapped) dan Cara Kerja Trafo CT. Trafo CT pada rangkaian elektronika banyak digunakan sebagai power supply untuk audio dan amplifier.

Transformator CT adalah transformator yang mempunyai dua gulungan sekunder yang sama terhubung secara seri. Dengan kata lain : Transformator yang mempunyai gulungan sekunder yang di-tap (dibuat terminal sambungan) tepat pada titik tengah gulungannya, itulah sebabnya ada sebutan “center-tap” yang berarti “tap tengah”.

Trafo CT mempunyai jumlah lilitan 2 kali lebih banyak dari pada trafo non ct. Trafo CT biasa digunakan untuk membuat rangkaian power supply simetris gelombang penuh seperti yang kebanyakan dipakai untuk amplifier jaman sekarang yang menggunakan kutub positif, netral, dan negatif

trafo ct

Pada gambar diperlihatkan sebuah transformator dengan gulungan sekunder sebanyak (misalnya) 24 gulungan untuk menghasilkan tegangan 24V, maka tap tengahnya (CT) dibuat tepat pada gulungan ke-12. Dengan demikian dari A ke CT akan terdapat tegangan AC sebesar 12V (sesuai jumlah gulungannya) dan dari CT ke B juga terdapat tegangan AC 12V. Secara keseluruhan, dari A ke B tegangannya adalah sebesar 24V

Baca Juga:  Trafo Toroid, Keunggulan dan Jenis Inti Trafo Toroid

Volts center tapped (VCT) menggambarkan tegangan output dari transformator center tap. Sebagai contoh: Sebuah transformator 24 VCT akan mengukur 24 VAC di dua keran luar (berliku secara keseluruhan), dan 12 VAC dari setiap keran luar ke keran tengah (setengah berliku).

Kedua suplai 12 VAC ini berbeda fase 180 derajat satu sama lain, diukur dengan memperhatikan tap, sehingga memudahkan untuk memperoleh suplai daya DC 12 volt positif dan negatif dari keduanya.

Trafo CT biasa digunakan untuk membuat rangkaian power supply simetris gelombang penuh seperti yang kebanyakan dipakai untuk amplifier jaman sekarang yang menggunakan kutub positif, netral, dan negatif.

 

Cara Kerja Trafo CT

Pada trafo CT terdapat terminal CT atau disebut juga dengan Center tap yang berfungsi sebagai titik netral terhadap 2 pin lainnya ( D dan E).

cara kerja trafo ct

Pin D dan E akan berubah dari positif menjadi negatif, dan kemudian menjadi positif lagi secara periodik

Perbedaan tegangan antara pin D dan E adalah sebesar 180° artinya jika tegangan pin D mencapai puncak gelombang sinus (+) maka tegangan pin E akan berada pada lembah gelombang sinus (-)

Baca Juga:  Inverter Rusak? Begini Cara Diagnosis dan Perbaikan Inverter

Hal tersebut berlaku pula sebaliknya demikian pula sebaliknya ketika tegangan pin D mencapai lembah gelombang sinus (-) maka tegangan pin E akan berada pada puncak gelombang sinus (+). sedangkan untuk pin CT merupakan titik netral antara pin D dan E (tidak terjadi perubahan tegangan)

Trafo Non CT

Trafo ini adalah kebalikan daripada Trafo CT,Pada Trafo jenis ini kita tidak akan menemukan tulisan CT pada terminalnya.Jadi anda dapat mudah sekali  membedakannya.

Trafo jenis ini banyak digunakan pada power supply tipe Non Simetris.Output dari Trafo ini hanya menggunakan 2 kabel yaitu kabel positif dan kabel negatif. Amplifier amplifier jaman dahulu sangat familiar dengan trafo jenis ini yaitu menggunakan Trafo IT dan OT.

Trafo ini jenis trafo biasa dan harganya lebih murah daripada trafo ct. tegangan outputnya  0v, 12 volt, 8v, 15v. dan tidak ada titik central yang menjadi netral seperti halnya trafo ct.

Baca Juga:  Jenis Speaker Woofer, Sub Woofer, Midrange, & Tweeter

Di body jelas terlihat hanya tulisan 0v dan beberapa tegangan output yang berbeda. tidak seperti trafo ct yang memilki beberapa tegangan antara kiri dan kanan ada angka yang sama. Hal lain yang cukup menonjol dari trafo non ct adalah kawat email bagian output lebih besar dibandingkan ukuran ampere yang sama dengan trafo menggunakan CT, sehingga output jika digunakan secara normal maka hasil arusnya bisa asli.

Perlu menjadi sebuah catatan bahwa sebenarnya jenis power suplai simetris bisa dibuat menggunakan trafo non ct. Kelemahan menggunakan sistem simetris menggunakan trafo non ct adalah drop tegangan sangat terasa ketika digunakan di amplifier audio. trafo akan lebih panas dari kinerja jika digunakan secara normal. Tentu hal ini menjadi satu bukti bahwa trafo non ct akan mengeluarkan setengah daya yang dituliskan oleh spesifikasi trafo ketika digunakan untuk tegangan simetris. Sedangkan ketika asli menggunakan trafo CT maka arus akan cenderung lebih setabil.

 

 

Builder Indonesia

Builder ID, Platform Online terdepan tentang teknologi konstruksi. Teknik perkayuan, teknik bangunan, Teknik pengelasan, Teknik Kelistrikan, teknik konstruksi, teknik finishing dan pengecatan.Review produk bangunan, review Alat pertukangan, informasi teknologi bahan bangunan, inovasi teknologi konstruksi

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Non Aktifkan Adblocker untuk Bisa membaca Artikel Kami