Metode Pengeringan Kayu Secara Alami dan Oven (Kiln Dry)
Cara Pengeringan Kayu untuk Industri dan Kerajinan

Metode Pengeringan Kayu Secara Alami dan Oven. Pengeringan kayu adalah suatu proses pengeluaran air dari dalam kayu hingga mencapai kadar air yang seimbang dengan lingkungan dimana kayu akan digunakan tanpa menurunkan kualitas kayu tersebut. Metode pengeringan kayu harus tepat supaya menghasilkan kualitas terbaik.
Keuntungan utama mengeringkan kayu sebelum dijadikan produk, antara lain :
- Membebaskan kayu dari serangan jamur.
- Menstabilkan dimensi kayu, sehingga kayu tidak akan lagi mengalami perubahan bentuk, retak maupun pecah.
- Menjadikan warna kayu lebih cerah/terang.
- Rendemen produk berkualitas baik meningkat.
- Memudahkan kayu untuk dicat dan dipelitur (finishing).
Tiga syarat utama yang harus dipenuhi dalam mengeringkan kayu, yaitu:
1. Cukup energi panas
Energipanas digunakanuntuk memanaskan/menguapkan air dari dalam kayu, terutama pada kayu yang kadar airnya sudah mencapai 30 %. Untuk mengeringkan kayu tersebut hingga ke kadar air di bawah 15 % memerlukan penambahan panas.
2. Cukup kelembaban
Kelembaban ini disesuaikan dengan tingkat kadar air kayu.
3. Sirkulasi udara
Sirkulasi udara yang baik dapat menghantarkan panas secara merata mengenai seluruh permukaan kayu dari setiap tumpukan. Makin cepat peredaran udara semakin cepat kayu mengering dan semakin merata tingkat kekeringannya. Sirkulasi udara yang normal untuk pengeringan adalah 2 m/detik.
Teknik Pengeringan Kayu Alami
- Kayu yang akan dikeringkan sebaiknya disusun secara horizontal menggunakan ganjal atau sticker, serta permukaan tumpukan yang paling atas diberi beban pemberat. Sticker atau ganjal sebaiknya dibuat dari kayu sejenis dengan kayu yang akan dikeringkan.
- Sebaiknya kayu dikelompokkan menurut ketebalan yang sama, kemudian apabila memungkinkan sesuaikan lebar dan panjang kayu. Kayu paling tebal sebaiknya diletakkan di bawah dan kayu yang lebih tipis di atasnya.

- Ujung kayu sebaiknya dikuas dengan lem untuk menghindari pecah pada ujung kayu, lem bisa menggunkan lem kayu pvac atau lem putih.
- Kayu sebaiknya diberikan peneduh diatasnya agar tidak terkena hujan atau tersengat matahari yang terlalu panas yang berakibat retak ujung atau melengkung.
- Untuk memaksimalkan pengeringan bisa diberikan kipas atau blower agar pengeringan bisa lebih merata dan cepat
- Selain direbahkan pengeringan kayu secara alami juga bisa dilakukan dengan menyandarkan kayu pada dinding yang secara vertikal sehingga kadar air kayu cepat turun.
Metode Pengeringan Kayu dengan Mesin Kiln Dry atau Oven
- Kayu yang akan dikeringkan sebaiknya disusun secara horizontal menggunakan ganjal atau sticker, serta permukaan tumpukan yang paling atas diberi beban pemberat. Sticker atau ganjal sebaiknya dibuat dari kayu sejenis dengan kayu yang akan dikeringkan.
- Sebaiknya kayu dikelompokkan menurut ketebalan yang sama, kemudian apabila memungkinkan sesuaikan lebar dan panjang kayu. Kayu paling tebal sebaiknya diletakkan di bawah dan kayu yang lebih tipis di atasnya.
Distribusi panas bisa mulai dilakukan setelah pintu pengering tertutup. Pada awal proses gunakan suhu rendah, berkisar antara 40 – 50°C (bergantung pada jenis dan kondisi kayu). Suhu dinaikkan secara perlahanlahan dan disesuaikan dengan tingkat penurunan kadar air.
Jika kayu tahan terhadap panas, setelah kadar air mencapai di bawah 20%, suhu bisa dinaikkan hingga 80°C atau lebih. Yang penting diperhatikan adalah menjaga kualitas kayu hingga level MC memenuhi syarat.

Untuk itu selama proses pengeringan perlu pengawasan selama 24 jam. Agar udara bisa terdistribusi secara merata ke seluruh bagian kayu, penting memperhatikan cara penumpukan di dalam ruang pengering. Kapasitas ruangan untuk dapur pengeringan yang ideal, sekitar 25 M3.
Pengamatan jalannya pengeringan penting dilakukan agar perkembangan kadar air dan cacat yang terjadi dapat diketahui. Suhu dan kelembaban ruangan dipantau secara berkala agar kualitas kayu yang sedang dikeringkan tetap terjaga. Untuk memudahkan pengontrolan suhu dalam ruangan, dapat digunakan alat thermocouple yang bisa dipasang di luar ruangan.
Bila suhu ruangan terlalu kering, maka perlu segera dilakukan penyemprotan dengan air. Demikian pula bila panas ruangan tidak terpenuhi di musim hujan atau di malam hari, bisa dinyalakan tungku. Suhu tungku yang diinginkan dapat dicapai dan dipertahankan dengan cara mengatur volume bahan bakar atau besar kecilnya pengapian tungku.
Untuk mengetahui perkembangan kadar air kayu setiap saat, maka dari sejumlah sortimen yang akan dikeringkan dipilih beberapa contoh secara acak untuk diamati kadar airnya secara berkala. Pengeringan dihentikan apabila kadar air dari contoh-contoh uji terpilih telah memenuhi persyaratan yang diminta.
Cara Menyimpan Kayu Kering
Beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mempertahankan kadar air kayu agar tidak berubah setelah dikeringkan, antara lain adalah :
- Kayu kering setelah keluar ruang pengeringan harus diletakkan di area yang terlindung dari panas dan hujan.
- Jangan disatukan dengan tumpukan kayu basah karena akan menyerap air kembali.
- Cara menumpuk kayu kering sama seperti cara menumpuk kayu ketika proses pengeringan berlangsung.
- Atap bangunan terbuat dari seng dan terdapat dinding dengan ventilasi udara yang baik. Sirkulasi udara dijaga agar tetap merata dan akan lebih baik lagi kalau terdapat fan/kipas di dalam bangunan tersebut.
- Apabila penyimpanan dilakukan di musim penghujan, maka sebaiknya di dalam bangunan dipasang alat pemanas ruangan.
- Menutupi permukaan kedua ujung sortimen dengan flinkut atau cat agar air tidak masuk kembali melalui kedua ujung tersebut.
- Kayu olahan yang akan diekspor, dibungkus rapat dengan bahan atau plastik yang kedap air.