Pengetahuan kayu

Metode Vakum Tekan untuk Pengawetan Kayu Skala Industri

Metode Vakum Tekan untuk Pengawetan Kayu Skala Industri. metode vakum tekan banyak digunakan oleh skala indurti perkayuan karea metodenya yang cepat. Selain itu, kayu yang diawetkan dengan metode vakum tekan mempunyai kualitas yang terjaga dan optimal.

Peralatan yang dibutuhkan dalam instalasi metode vakum tekan adalah sebagai berikut:

  1. Tangki pengawet, yaitu bejana tahan vakum dan tahan tekanan tempat kayu diawetkan
  2. Tangki pengukur digunakan untuk mengukur jumlah larutan yang terpakai
  3. Tangki persesdiaan digunakan untuk menyimpan persediaan larutan bahan pengawet yang sudah siap pakai
  4. Tangki pencampur digunakan untuk mengaduk atau mencampur larutan
  5. pompa vakum digunakan untuk mengisap udara dalam kayu yang berada dalam tangki pengawet
  6. pompa tekan hidrolik digunakan untuk menekan larutan supaya dapat meresap ke dalam kayu
  7. bejana vakum, yaitu penghubung antara pompa vakum dan tangki pengawet
  8. pompa pemindah larutan
  9. kompresor.
Baca Juga:  cara dan Teknik Pengawetan Kayu Basah

Selain peralatan tersebut, instalasi tersebut masih harus dilengkapi dengan manometer, termometer, dan skala pengukur volume. Gunanya untuk memantau proses pengawetan dengan melihat tekanan dan vakum suhu dalam tangki serta banyaknya larutan yang diserap oleh kayu.

Alat pokok yang tidak boleh dilupakan seperti pada metode lainnya adalah hidrometer, gelas ukur, gergaji, bor riap, dan timbangan untuk mengukur contoh uji.

Kayu dengan beratjenis 0,60 atau lebih harus dikeringkan terlebih dahulu sampai kadar air 3O% sebelum diawetkan. Untuk kayu dengan berat jenis kurang dari 0,60, kadar airnya maksimal 35%.

Pelaksanaan metode ini sebagai berikut.

  1. Periksa terlebih dulu instalasi pengawetan, tangki persediaan dalam keadaan penuh bahan pengawet dan tangki pengawet dalam keadaan kosong.
  2. Setelah semuanya siap, kayu dimasukkan ke dalam tangki pengawet, tutup dengan baik jangan sampai ada yang bocor.
  3. Pompa vakum dijalankan sampai mencapai tingkat vakum tertentu (60 cm Hg)dan terus dipertahankan sampai jangka waktu tertentu (90 menit).
  4. Tinggi dan lama vakum awal bergantung pada jenis dan volume kayu yang diawetkan.
  5. Larutan bahan pengawet dari tangki persediaan dialirkan ke dalam tangki pengawet. Sementara itu, vakum awal tetap dipertahankan tidak boleh turun lebih dari 10 cm Hg.
  6. Tekanan hidrolik dimulai sampai mencapai tingkat tertentu (8-15 atm) dan terus dipertahankan selam dua jam. Hal ini berguna untuk memasukkan bahan pengawet ke dalam kayu.
  7. Tinggi dan lamanya bergantung pada jenis dan ukuran kayu. Tekanan dihentikan dan larutan bahan pengawet dialirkan kembali ke tangki persediaan.
  8. Vakum akhir dijalankan untuk membersihkan permukaan kayu dari sisa bahan pengawet yang berlebihan. Tinggi vakum akhir sama dengan vakum awal dan lamanya sekitar 15 menit.
Baca Juga:  Kayu Glulam, Kayu Laminasi Super Kuat dan Cara Pembuatannya

Untuk mengetahui keberhasilan pengawetan yang dilakukan, dapat dilihat dari pengukuran penembusan dan retensi bahan pengawet. Penetapan penembusan dapat dilihat pada bagian pengawasan mutu.

Builder Indonesia

Builder ID, Platform Online terdepan tentang teknologi konstruksi. Teknik perkayuan, teknik bangunan, Teknik pengelasan, Teknik Kelistrikan, teknik konstruksi, teknik finishing dan pengecatan.Review produk bangunan, review Alat pertukangan, informasi teknologi bahan bangunan, inovasi teknologi konstruksi

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Non Aktifkan Adblocker untuk Bisa membaca Artikel Kami