Teknologi Bangunan Cerdas, Penerapan Sensor dan Aplikasinya
Sensor Yang Digunakan dalam Bangunan Cerdas

Teknologi Bangunan Cerdas, Penerapan Sensor dan Aplikasinya. Bangunan pintar sedang dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi untuk mengontrol pemanasan, ventilasi, AC, penerangan, dan sensor memainkan peran mendasar dalam hal ini.
Teknologi sensor sedang diimplementasikan ke dalam bangunan pintar untuk mengambil manfaat yang optimal, seperti pengurangan biaya penggunaan energi, keringanan beban kerja untuk staf fasilitas, peningkatan emisi karbon dan kondisi kenyamanan yang lebih baik.
Di bawah ini, jenis-jenis sensor yang ada saat ini dibahas dalam relevansinya dengan cara kerjanya dan bagaimana manfaatnya bagi bangunan pintar.
Kontak
Sensor posisi atau status digunakan untuk informasi umpan balik tentang apakah pintu, jendela, atau mekanisme serupa lainnya terbuka atau tertutup. Dasar cara kerjanya; satu bagian dipasang pada pintu atau jendela dan yang lainnya ke bingkai, dengan medan magnet yang menjadi terganggu ketika kedua komponen bergerak terpisah.
Pengetahuan tentang apakah pintu dan jendela terbuka memang berimplikasi pada efisiensi energi bangunan, serta keselamatan dan keamanan.
Pemantauan Arus Listrik
Data tentang konsumsi energi dikumpulkan oleh sensor arus listrik (CT). Sensor dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan perangkat lain yang terhubung, artinya aset dapat dimatikan secara otomatis saat tidak digunakan, membantu meningkatkan efisiensi energi bangunan.
Selain itu, pengetahuan tentang konsumsi energi juga dapat menunjukkan di mana mesin tidak berfungsi dan perlu perhatian, yang memiliki efek mengurangi biaya energi dan menjaga downtime operasi seminimal mungkin.
Memantau Kualitas Udara dan Gas
Sensor yang memantau perubahan kualitas udara dapat digunakan untuk menjaga orang di dalam gedung agar aman dari paparan zat beracun di udara. Bangunan yang digunakan dalam industri manufaktur, farmasi, petrokimia, dan pertambangan memiliki minat khusus untuk berinvestasi dalam sensor kualitas gas / udara karena sifat produk yang mereka tangani.
Bahkan di gedung-gedung perkantoran kadar karbon dioksida di atmosfer dapat naik ke tingkat yang membahayakan, menyebabkan udara pengap dan menyebabkan kelelahan serta sakit kepala. Oleh karena itu, penerapan sensor kualitas udara dapat meningkatkan produktivitas dan kesehatan karyawan.
Teknologi Bangunan Cerdas: Kelembaban
Uap air di atmosfer dapat menyebabkan masalah bagi struktur di dalam bangunan, seperti mesin, yang dapat mulai menimbulkan korosi dalam kondisi lembab. Sensor kelembaban waspada ketika kondisi meninggalkan parameter apa yang cocok untuk lingkungan, membantu menghemat waktu henti yang tidak direncanakan dan memotong biaya perawatan.
Secara umum penggunaan sensor kelembaban bangunan juga dapat digunakan untuk mengendalikan sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara.
Teknologi Bangunan Cerdas: Penerangan
Kantor-kantor modern sedang dibangun untuk membiarkan cahaya yang lebih alami menerangi bangunan melalui sumber-sumber alami, mengurangi penggunaan energi. Namun, banjir cahaya alami dapat memanaskan beberapa ruang dan membuat yang lain dingin. Sensor cahaya telah dikembangkan untuk mengatasi masalah ini, merasakan tingkat lampu dan menyesuaikan sistem pemanas dan pendingin yang sesuai.
Gerakan / Hunian
Sensor yang mendeteksi gerakan fisik sangat berguna untuk bangunan cerdas. Tidak hanya dapat membantu mengurangi penggunaan energi dengan menyesuaikan pencahayaan dan pemanas untuk mengakomodasi hanya ketika ruangan ditempati, tetapi mereka juga dapat membantu bisnis memahami bagaimana kamar dan ruang dalam bangunan digunakan. Informasi secara real-time tentang penggunaan ruang dapat membantu bangunan menggunakan ruang mereka lebih efisien, yang dapat menyebabkan peningkatan produktivitas dan biaya.
Teknologi Bangunan Cerdas: Suhu
Selama bertahun-tahun bangunan memiliki akses ke sensor suhu, tetapi sekarang mereka menjadi lebih berguna dengan perkembangan Internet of Things. Ini memungkinkan sensor suhu untuk memiliki lebih banyak aplikasi, mereka sekarang dapat, misalnya, digunakan untuk memonitor perangkat yang peka terhadap suhu untuk memastikan bahwa mereka tidak terlalu panas.
Sensor juga dapat digunakan untuk mengotomatisasi sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara untuk menghasilkan kondisi sempurna untuk ruang secara otomatis. Sensor juga digunakan untuk meningkatkan kesehatan karyawan karena penelitian telah menemukan bahwa bakteri Legionella dapat menyebar dalam sistem pemanas air antara 20 dan 45 ° C, oleh karena itu suhu pemantauan sangat penting dalam pencegahan pertumbuhan bakteri.
Contoh-contoh ini mungkin hanya beberapa dari sensor yang akan digunakan gedung pintar di masa depan. Aplikasi sensor saat ini dapat berevolusi dan berkembang, dan sensor baru yang sedang dikembangkan mungkin akan tersedia untuk lebih membantu mengendalikan pemanasan, ventilasi, pendingin udara, cahaya, dan sistem lainnya.