Pengetahuan kayu

Kayu Sungkai, Harga, Kualitas, dan Kegunaan Kayu Sungkai

kayu Sungkai (Peronema canescens Jack) sering disebut sebagai jati sabrang, ki sabrang, sungkai dan sekai termasuk dalam famili Verbenaceae. Jenis ini di Indonesia tersebar di Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah.

Sungkai ini bermanfaat berbagai keperluan yaitu untuk bangunan, furniture, lantai, papan dinding, rangka atap, tiang rumah, bangunan jembatan, patung, ukiran, kerajinan tangan, daun pintu, daun jendela, meja makan, lemari pakaian, bangku,lemari buku, finir mewah dan kabinet. Di samping itu daunnya dapat digunakan untuk obat penyakit gigi dan dapat menurunkan demam panas, dan kayu ornamentil.

Dalam dunia industri, kayu sungkai banyak diproses sebagai veneer dan digunakan sebagai pelapis muka (face) plywood. Penampilan plywood sungkai sangat menarik sehingga banyak dieksport untuk pekerjaan interior.

Baca Juga:  Bahan Pengawet Kayu yang Sering Digunakan di Industri Perkayuan

 

Kayu Sungkai: Kelas Awet dan Mutu Kayu Sungkai

Kayu sungkai termasuk kelas awet III dan kelas kuat II-III, memiliki berat jenis 0,52–0,73. Disamping itu dijumpai pula bahwa, kayu gubalnya berwarna putih yang dalam keadaan kering berubah menjadi kekuning-kuningan dan kayu terasnya mempunyai warna hampir menyerupai bagian gubal, daya retak tinggi dan sifat pengeringan yang mudah.
Sungkai memiliki tinggi pohon mencapai 10-30 m dan panjang batang bebas cabang 5-10 m dimana diameter mencapai 50 cm. Batang lurus dan sedikit berlekuk dangkal, tidak memiliki banir dan ranting penuh dengan bulu halus. Kulit luar berrwarna kelabu atau sawo muda, beralur dangkal serta mengelupas kecil-kecil tipis.
Kayu teras berwarna krem atau kuning muda, warna kayu gubal sukar dibedakan dengan kayu teras. Tekstur kayu kasar dan tidak merata. Arah serat lurus, kadang-kadang agak bergelombang. Permukaan kayu agak mengkilap.

Sungkai memiliki berat jenis 0,63 (0,52-0,73) dan termasuk kelas kuat II-III. Memiliki sifat kimia, kadar selulosa 48,6 %, lignin nol, Pentosan 16,5 %, Abu 1,6 % dan silika 0,4 %. Kayu sungkai termasuk kelas awet III dan daya tahan kayu terhadap rayap kayu kering Cryptotermes cynocephalus Light termasuk kelas III.

Baca Juga:  Barecore, Proses Pembuatan Barecore dan Harga Eksport Barecore

 

Harga Kayu Sungkai

Harga sungkai dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang stabil, berbeda dengan harga kayu merbau ataupun ulin yang sudah sangat melambung tinggi. Harga kayu sungkai log Sekitar 4 Juta-4,5 Juta per m3, sementara harga kayu sungkai olahan sawn timber sekitar Rp. 6.500.000 – Rp. 7.500.000 tergantung pada mutu dan kualitas sungkai.

Builder Indonesia

Builder ID, Platform Online terdepan tentang teknologi konstruksi. Teknik perkayuan, teknik bangunan, Teknik pengelasan, Teknik Kelistrikan, teknik konstruksi, teknik finishing dan pengecatan.Review produk bangunan, review Alat pertukangan, informasi teknologi bahan bangunan, inovasi teknologi konstruksi

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Non Aktifkan Adblocker untuk Bisa membaca Artikel Kami